Obat Jerawat Mujarab

Dulu, ketika masih berumur 17an tahun, jerawat sangat senang bersarang di wajahku. Bambang, temanku berkata bahwa jerawat itu tidak ada hubungannya dengan kacang dan makanan berminyak. Dia berkata begitu karena memang dia sama sekali tak berjerawat meski makan kacang goreng sebanyak ia mau. Berbeda dengan aku. Ketika hari ini aku makan kacang goreng, kacang asin atau kacang telur, esoknya pasti akan muncul sebuah jerawat sebesar biji kacang di wajah. Wah, payah. Apalagi jika jerawat tersebut adalah jerawat batu. Yang sakitnya minta ampun kalau dipecahin. Aku berhipotesis, bahwa kalau aku makan kacang, maka akan tumbuh jerawat, tapi Bambang kemudian berkata : “Apa kalau makan jerawat, akan tumbuh kacang?“. Assal ya!

Jerawat, menurut pengalamanku, terjadi pada beberapa jenis tipe kulit. Tipe-ku termasuk kulit berminyak. Mungkin kandungan jerawatnya lebih banyak dari yang dimiliki beberapa orang teman. Makanya, akan lebih mudah terserang jerawat. Kondisi kulit yang berminyak diperparah dengan malasnya aku mencuci muka, apalagi menggunakan kosmetik pengobat jerawat. Juga kebiasaan mencongkel isi jerawat dengan jari tangan. Katanya, jari tangan yang kotor akan menginfeksi luka jerawat, hingga akhirnya menyebabkan bekas hitam ketika jerawat sudah sembuh.


Meski ada yang bilang jerawat muncul karena kita memikirkan sang doi. Apa bener? Pernah mencoba obat jerawat dengan menggunakan daun jambu batu yang ditumbuk, kemudian ditempelkan pada wajah selama beberapa jam. Eh, akhirnya malah jerawat-jerawat kecil bermunculan. Hingga aku tak tahan dengan rasa sakit yang disebabkannya. Ternyata aku tak cocok dengan pengobatan ini. Juga pernah ingin mencoba obat jerawat yang mistik. Denger-denger, CD (celana dalam) wanita yang sudah dipakai bisa digunakan untuk obat jerawat. 😆 mana berani aku lakukan itu. Meski sempat terpikir, tapi akhirnya gak berani melakukan. Gila kalo mesti ngelakuin hal ini gara-gara jerawat.

Akhirnya aku berhipotesis, bahwa jerawat pada seseorang hanya muncul pada usia tertentu saja. Mungkin pengaruh hormon pertumbuhan yang membludak. Dengan sendirinya jerawat akan berkurang dan hilang sama sekali. Jadi bagi kamu-kamu yang mencoba untuk menghilangkan jerawat, sabar saja. Suatu saat ia akan pergi ketika kulit wajahmu sudah tidak lagi nyaman ditempati.

Lha wong jerawat gak minta makan saja lho, kok dibikin repot. Iya ya … Andai jerawat minta makan kan kita yang repot.

Yang penting, ketika berjerawat, rajin-rajinlah cuci muka. Sebelum tidur jangan lupa. Gunakan terapi yang menurutmu cocok.

Jangan gonta-ganti kosmetik. (Orang saja kalau gonta-ganti pasangan bisa-bisa kena AIDS).