Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa tubuh anak-anak sangatlah rentan terserang penyakit. Rasa keingin tahuan yang tertanam dalam diri mereka seringkali malah menempatkan mereka dalam bahaya akan penyakit. Fakta bahwa anak-anak akan memasukkan apa saja yang berwarna cerah, menarik, dan lucu di matanya ke dalam mulutnya menyebabkan tingkat kemungkinan terjadinya sakit perut pada anak meningkat.
Memasukkan sesuatu yang bukan makanan ke dalam mulut akan memudahkan kuman dan bakteri untuk masuk ke tubuh. Jangan kan yang bukan makanan, yang memang makanan saja bisa menyebabkan sakit perut.
Berikut akan dijelaskan beberapa penyebab sakit perut yang biasa menyerang anak Anda.
Alergi makanan
Jika anak Anda mengalami sakit perut setelah mengonsumsi makanan tertentu, bisa jadi pencernaan anak Anda tidak dapat mencerna makanan tersebut dengan baik. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya intoleransi laktosa pada tubuh anak Anda.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Gastroesophageal Reflux Disease atau disingkat GERD merupakan keadaann dimana katup yang berada di antara perut dan kerongkongan membuka dan menutup disaat yang tidak tepat, sehingga menyebabkan naiknya sebagian makanan ke kerongkongan, lalu ke mulut, atau singkatnya muntah.
Sembelit
Sembelit merupakan keadaan dimana Anak mengalami susah buang air besar. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya asupan serat, buah-buahan, sayuran, dan yang terpenting adalah air.
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome atau disingkat IBS merupakan keadaan dimana sang Anak mengalami diare, sakit perut, kembung, dan perubahan penampilan feses secara bergantian.
Sekian 4 penyebab sakit perut yang dapat melanda anak. Sakit perut pada anak dapat disebabkan oleh banyak penyebab lainnya selain yang tertera di atas. Dikarenakan oleh fakta bahwa anak-anak sangatlah rentan terhadap penyakit yang datang silih berganti, mencoba masuk menerobos pertahanan imun sang anak, ada baiknya jika orang tua terus mengawasi apa saja yang dimakan sang anak, apa saja yang ia masukkan ke dalam rongga mulutnya, dan apa saja yang disentuhnya. Tapi itu tidak berarti Anda harus mengekang anak Anda, karena pengekangan anak, dampaknya akan berimbas ketika ia beranjak remaja kelak.