Hambatan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia

Setelah membahas tentang Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia, berikut ini akan dipaparkan tentang hambatan-hambatan yang muncul dalam usaha ntuk meningkatkan mutu tersebut.

Hambatan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia

Adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa bangsaIndonesiasaat ini sedang dihadapkan pada transisi yang sungguh sangat problematis dan melelahkan. Problem transisi itu ditandai oleh tiga hal yang menghambat peningkatan mutu pendidikan, yaitu :

  1. Akibat rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), kesempatan mengikuti pendidikan sangat kecil dan krisis multidimensional yang melelahkan, maka anggota masyarakat yang mengalami kegemangan dalam menghadapi masa depannya.
  2. Pelaksanaan kehidupan demokratis yang masih berada pada tahap “Remaja puberitas” ternyata memyebabkan setiap pengambilan keputusan selalu mengutamakan kuantitas atau jumlah yang besar meskipun tidak menggambarkan kebenaran
  3. Problem yang kita hadapi juga mencakup problem kepemimpinan. Sejumlah pemimpin tidak memiliki kelayakan intelektual, jiwa kepemimpinan, moral, dan tingkat kejujuran[1].

Lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) hasil pendidikan juga mengakibatkan lambannyaIndonesiabangkit dari keterpurukan sektor ekonomi yang merosot secara signifikan dari tahun ketahun.

Sehingga Schotz dan Solow, dalam Dede Rosyada menegasankan bahwa, pendidikan merupakan faktor penting dalam partumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)[2]. Hal ini dapat  dilihat pada negara maju, dimana kemajuan ekonomi yang didapatnya tidak lepas dari peranan pedidikan di Negara tesebut. Hambatan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia


[1] Syahrir Harahab. Penegakan Moral Akademik Didalam dan Diluar Kampu. (Cet I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). h. 64-65. 

[2] Dede Rosyada, Paradikma Pendidikan Demokratis. (CetI.Jakarta : Prenada Media, 2004). h. 2.