Konsep Ekologi Organisme | Ekologi Populasi | Ekologi Komunitas

Sebelumnya kita telah sama-sama melihat Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi sebagai salah satu dari sekian banyak Cabang-Cabang Biologi. Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh tentang Ekologi Organisme dan segala macam tentangnya. Baca dengan lengkap hanya di sini. 🙂

Faktor Abiotik dalam Biosfer

Lapisan bumi tempat hidup organisme disebut biosfer. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer yang meliputi beberapa meter dibawah permukaan bumi sampai beberapa kilometer di atas permukaan bumi. Keberadaan biosfer merupakan akibat dari pengaruh faktor-faktor abiotik. Berbagai variasi dari spektrum yang luas pada faktor abiotik merupakan salah satu faktor dari seleksi alam. Rentang variasi dari faktor-faktor abiotik dimana suatu organisme mampu hidup merupakan faktor utama yang menentukan distribusi dari suatu species. Faktor-faktor abiotik yang penting pengaruhnya terhadap keberadaan suatu organisme antara lain sebagai berikut :

  1. Suhu/temperatur merupakan faktor yang penting karena metabolism dan aktivitas enzim pada satu organisme sangat dipengaruhi oleh suhu/temperatur. Beberapa organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya  karena adanya perubahan suhu lingkungan, sedangkan beberapa organisme mampu menyelesaikan diri terhadap rentang temperatur dari 00 – 500 C.
  2. Air mempunyai peranan yang sangat penting karena organisme harus mengatur osmolaritasnya di lingkungan air dan memelihara kandungan air serta mengurangi hilangnya air jika dihabitat teresterial.
  3. Cahaya matahari memberikan energi yang menggerakkan/mengendalikan hampir seluruh ekosistem. Di hutan, ketersediaan kualitas cahaya merupakan faktor abiotik yang penting di lingkungan air. Semua proses fotosintetis tumbuhan air hampir selalu terjadi di dekat permukaan air. Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan yang sensitif terhadap fotoperiode, yaitu panjang relatif siang dan malam. Fotoperide merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dan memberi petunjuk mengenai kejadian intensitas seperti perbungaan/perpindahan (migrasi).
  4. Angin memperkuat pengaruh suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (eksplorasi) dan konveksi (faktor wind-chill pendinginan oleh angin).
  5. Batu dan tanah. Struktur fisik, PH dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga terjadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak (pathchiness) pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat.
  6. Gangguan Periodik. Gangguan yang sangat merusak seperti kebakaran, badani, tornado, dan letusan gunung berapi dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah adanya gangguan yang merusak, daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi perubahan selama proses pemulihan.

Konsep Ekologi Organisme

  • Kerugian dan Keuntungan Homoeostasis Mempengaruhi Respons Organisme Terhadap Variasi Lingkungan

Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi mencerminkan keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variable lingkungan yang dihadapi organisme tersebut. Pada banyak kasus, kemampuan untuk bertoleransi terhadap suatu faktor tertentu bisa begantung pada faktor lain. Organisme elektronik akuatik dapat bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah, tetapi tidak pada suhu tinggi ketika laju metabolism organisme tersebut juga tinggi.

a. Regular dan Konfermer

  • Banyak hewan dan tumbuhan dapat dinyatakan sebagai regulator (pengatur) yang menggunakan mekanisme perilaku dan fisiologis untuk mencapai homeostasistrasi berbagai faktor kimiawi dalam lingkungan.
  • Organisme lain, khususnya organisme yang hidup di lingkungan yang relatif stabil, seringkali adalah organisme konformes (penyesuai) yang memungkinkan beberapa variasi kondisi di dalam tubuhnya sesuai dengan perubahan eksternal.

b. Prinsip Alokasi

Prinsip ini menyatakan bahwa masing-masing organisme memiliki jumlah energi yang terbatas, yang dapat dialokasikan untuk mendapatkan nutrien, melarikan diri dari pemangsa, menghadapi fluktuasi lingkungan (pemeliharaan homeostatis), pertumbuhan dan reproduksi.

  • Respon jangka pendek suatu organisme terhadap variasi lingkungan bekerja dalam suatu kerangka kerja evolusioner jangka panjang. Hubungan antara suatu organisme dengan lingkungannya melibatkan mekanisme respons jangka pendek mapun kerangka kerja evolusioner jangka panjang dimana respons jangka pendek beroperasi
  • Gangguan Dan Ketidakseimbangan. Suatu pandangan tradisional akan komunitas biologis adalah bahwa komunitas berada dalam keadaan keseimbangan, suatu kesetimbangan yang kurang lebih stabil kecuali jika secara serius diganggu oleh aktivitas manusia. Fokus pandangan kesetimbangan alam ini adalah pada pendefinisian faktor-faktor terutama intruksi antar spesies yang kelihatannya mempertahankan stabilitas dalam komunitas dan yang dapat mengembalikan stabilitas ke daerah yang terganggu.

Ekologi Populasi

Sebuah populasi merupakan entitas yang lebih abstrak dibandingkan dengan suatu organisme atau sel, namun populasi memiliki suatu kumpulan karakteristik yang hanya berlaku bagi tingkat organisasi biologis tersebut. Kita dapat membayangkan sebuah populasi sebagai individu-individu yang terdiri dari spesies tunggal yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama; individu-individu tersebut mengandalkan sumber daya yang sama, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama, dan memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain. Karakteristik suatu populasi dibentuk dalam skala waktu ekologis maupun evolusioner, dan seleksi alam dapat mengubah semua karakteristik ini.

Dua karakteristik penting pada populasi manapun adalah kepadatan dan jarak antar individu. Kepadatan (density) populasi adalah jumlah individu persatuan luas atau volume. Pada saat tertentu setiap populasi memiliki batas geografis dan ukuran populasi (jumlah individu yang dilakukannya).

Ekologi Komunitas

Sekitar tahun 1920, muncul dua pandangan mengenai komunitas dari para ekologis. Pertama, Gleason mendeskripsikan komunitas sebagai suatu kesempatan dari spesies-spesies untuk mengelompokkan di suatu area karena adanya kemiripan dari persyaratan faktor-faktor lingkungannya. Kedua, element mengklaim bahwa komunitas adalah semacam superoganisme sebagai integrasi dan diorganisasikan oleh interaksi di antara spesies spesiesnya.

Meskipun persebaran geografis pada banyak spesies sebagian besar ditentukan oleh adaptasinya terhadap faktor-faktor lingkungan abiotik, organism juga dipengaruhi oleh interaksi biotik dengan individu lain yang berada di sekelilingnya.

Adapun interaksi pada suatu komunitas yaitu sebagai berikut :

1. Kompetensi antarspesies

Kompetensi antar spesies adalah interaksi yang merugikan bagi kedua spesies. Ketika populasi spesies-spesies ini berbeda dalam suatu komunitas menggunakan sumber daya terbatas yang sama, mereka bisa berkelahi untuk mendapatkan sumberdaya (kompetensi interferensi) atau masing-masing sekedar mengurangi sumber daya yang tersedia bagi yang lain (kompentensi eksploitasi). Kompetisi antar spesies mempengaruhi populasi banyak spesies dan mengetahui struktur komunitas. Spesies eksotik yang dimasukkan kedalam suatu komunitas seringkali mengalahkan spesies asli, akan spesies-spesies yang bersaing kadang-kadang hidup bersama pada kepadatan yang berkurang. Yang berfungsi untuk mengatur kelimpahan relatif dan mungkin kekayaan spesies.

2. Interaksi Simbiotik

Bentuk lain dari suatu interaksi adalah interaksi simbiotik. Dalam simbiosis karasitisme, salah satu individu diuntungkan, sedangkan individu lain dirugikan. Contohnya adalah simbiosi antara tumbuhan parasit lain dirugikan. Contohnya adalah simbiosi antara tumbuhan parasit dengan inangnya. Simbiosis komensialisme merupakan simbiosis dimana salah satu individu diuntungkan, sedangkan individu lain tidak dirugikan. Contohnya adalah tumbuhan epikit yang menempel pada tumbuhan inang. Sementara simbiosis mutualisme pada kedua individu yang bersimbiosis saling diuntungkan. Contohnya simbiosis antara burung jalak dengan kerbau.

Oh ya.. Saya juga sedang belajar menulis tentang Bocoran UN 2012, orang mungkin mengenalnya sebagai Prediksi UN. Ini saya tulis untuk membantu adik-adik siswa SMA agar dalam ujian nasional tahun ini. Semoga Hasil UN 2012 nanti dapat sesuai dengan target, sehingga bisa lanjut ke perguruan tinggi dengan melalui SNMPTN 2012. Semoga bermanfaat.