Tahapan-Tahapan Pada Proses pembentukkan urine

Tubuh manusia mengandung toksin, racun, bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi  tubuh dan harus dikeluarkan. Jika zat-zat berbahaya tersebut tidak dikeluarkan segera, maka akan merusak fungsi menyerang tubuh tersebut. Ada beberapa cara yang dimiliki oleh tubuh manusia untuk mengeluarkan zat-zat berbahaya tersebut, salah satunya adalah ekskresi. Ekskresi sendiri merupakan proses dimana zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui organ-organ tertentu pada tubuh manusia, seperti kulit, dan ginjal.

Di samping keringat, terdapat cara lain yang dimiliki oleh tubuh untuk mengeluarkan toksin dan racun yang ada pada tubuh manusia. Urine merupakan hasil dari proses ekskresi tubuh, dimana zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna di keluarkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati ketika proses pembentukkan urine berjalan untuk menghasilkan urine yang biasa mengalir keluar ketika buang air kecil.

Filtrasi
Tahapan pertama pada proses pembentukkan urine adalah filtrasi, dimana darah dibawa ke badan malphigi dan disaring melalui glomerulus dengan tekanan tinggi. Membawa zat-zat yang berhasil tersaring melalui pori-pori endotilium kapiler glomerulus ke kapsula bowman.  Dari kapsula bowman,zat-zat yang telah tersaring tersebut meliputi, air, protein, glukosa, Na+ dan zat lainnya dibawa ke tubulus kontortus proksimal. Urine yang terbentuk setelah penyaringan melalui badan malphigi tadi disebut urine primer.

Reabsorpsi
Pada tahapan kedua ini, urine primer akan mengalami rearbsorbsi dimana zat-zat yang masih diperlukan tubuh akan mengalami penyerapan kembali, seperti glukosa, dan asam amino. Pada tahapan kedua ini, terjadi reaborbsi obligat dimana 80% air akan diserap kembali oleh tubuh. Setelah menjalani reabsorbsi obligat, filtrate dari reabsorbsi akan menjalani reabsorbsi pada lenkung henle desenden dimana 6% air akan diserap, kemudian naik ke lengkung henle asenden dimana Na+ dan Cl- mengalami reabsorbsi. Urine yang dihasilkan dari proses reabsrobsi ini disebut urine primer.

Augmentasi
Langkah terakhir pada proses pembentukkan urine ialah augmentasi dimana urine primer yang merupakan hasil reabsorbsi dan telah mengalami pemisahan antara zat-zat yang masih diperlukan tubuh dan yang tidak, akan dibawa ke duktus kolektifus. Kemudian berlanjut dengan pelvis renalis, yang kemudia mengalir melalui ureter dan berkahir di kantung kemih. Tekanan yang terjadi akibat volume urine yang terus bertambah akan member tekanan pada dinding-dinding kantung kemih dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil.