Hubungan Tropik dalam Ekosistem | Mengenal Ekosistem

Melanjutkan pembahasan mengenai Konsep Ekologi dan Pengertian Ekologi sebagai salah satu dari Cabang-Cabang Biologi, kini kita akan membahas mengenai Ekosistem. Dalam bahasan kali ini kita akan melihat Hubungan tropik dalam ekosistem.

Ekosistem

Suatu ekosistem terdiri dari semua organism yang hidup dalam suatu komunitas dan juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organism tersebut. Sebagai tingkatan yang paling inklusif dalam hirarki organisasi biologis. Suatu ekosistem melibatkan dua proses yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya pada tingkat yang lebih rendah : aliran energi dan siklus kimia. Energi mengalir melalui ekosistem, dan zat kimia bersiklus melalui ekosistem. Proses yang saling berhubungan ini terjadi melalui transfer zat-zat nutrient melalui hubungan saling makan-memakan.

Hubungan Tropik dalam Ekosistem

Setiap ekosistem memiliki suatu struktur tropik (trophic structure) dari hubungan makan-memakan. Para ahli ekologi membagi spesies dalam suatu komunitas/ekosistem ke dalam tingkat-tingkat trofik berdasarkan nutriennya.

Hubungan trofik menentukan lintasan aliran energi dan siklus kimia suatu ekosistem. Tingkat tropik yang secara mendasar mendukung yang lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof atau produsen primer ekosistem tersebut. Organisme heterotrof adalah konsumen. Herbivora adalah konsumen primer yang terutama secara eksklusif memakan organism autotrof. Karnivora adalah konsumen sekunder dari tersier. Detritivora memakan limbah organik dan organism yang mati dari semua tingkat trofik. Jalur disepanjang transfer makanan dari produsen primer dipindahkan ke berbagai tingkat konsumen dikenal sebagai suatu rantai makanan. Akan tetapi, hubungan makan-memakan alamiah umumnya lebih menyerupai jarring-jaring karena konsumen memakan lebih dari satu tingkat trofik.

1. Aliran Energi Dalam Ekosistem

Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi, dan pada beberapa spesies, untuk lokomasi. Pengaturan energi suatu ekosistem bergantung pada produktivitas primer. Sebagian besar produsen primer menggunakan energi cahaya untuk mensintesis molekul organik yang kaya energi, yang selanjutnya dapat dirombak untuk membuat ATP. Konsumen mendapatkan bahan bakar organiknya dari tangan kedua (atau bahkan tangan ketiga atau tangan keempat) melalui jaring-jaring makanan. Dengan demikian, keadaan aktivitas fotosintetis menentukan batas pengeluaran bagi pengaturan energi keseluruhan ekosistem.

Ketika energi mengalir melalui suatu ekosistem, banyak energi yang hilang disetiap tingkat trofik. Jumlah energi yang tersedia bagi setiap tingkat trofik ditentukan oleh produktivitas primer bersih dan efisiensi dimana energi makanan diubah menjadi biomassa pada setiap hubungan rantai makanan. Produktivitas sekunder adalah laju dimana konsumen suatu ekosistem mengubah energi kimia makanan menjadi biomassa. Prensentase energi yang diubah demi satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya, yang disebut efisiensi ekologis, umumnya adalah 5% sampai 20%.

2. Siklus Kimia Dalam Ekosistem

Elemen-elemen kimia tersebar pada komponen abiotik dan biotik dari suatu ekosistem  mengikuti siklus biogeokimia. Tumbuhan dan organisme autotropik menggunakan nutrisi anorganik tersebut untuk membangun molekul organik yang baru kemudian bergabung dalam rantai makanan. Atom-atom dalam organisme kembali ke atmosfer, air, dan tanah, melalui respirasi serta kegiatan dari decomposer. Rute siklus khemis tergantung dari elemen-elemen yang terlibat. Siklus global yang meliputi gudang pada atmosfer terjadi pada karbon, oksigen, sulfur, dan nitrogen. Elemen-elemen yang kurang mobil seperti fosfor, potasium, kalsium memiliki siklus yang lebih sempit. Tanah, merupakan komponen-komponen abiotik. Kenyataannya, pergerakan dari berbagai elemen menembus siklus biogeokimia sangatlah kompleks, masuk dan keluarganya nutrisi dari ekosistem terjadi dengan berbagai macam cara.

3. Dampak Manusia Terhadap Ekosistem

Ketika populasi manusia tumbuh hingga mencapai suatu jumlah yang sangat besar, aktivitas dan kemampuan teknologi kita dalam satu dan lain hal telah mengganggu dinamika sebagian besar ekosistem. Bahkan saat kita masih belum secara sempurna merusak suatu sistem alamiah, tindakan kita telah mengganggu struktur trofik, aliran energi, dan siklus kimia ekosistem pada sebagian besar wilayah dan daerah di dunia ini. Pengaruh itu kadang-kadang bersifat lokal atau regional, akan tetapi dampak ekologis manusia dapat menyebar luas atau bahkan secara global. Beberapa contoh disajikan sebagai berikut :

  1. Pengaruh pertanian terhadap siklus nutrisi. Permanen  hasil pertanian akan memindahkan nutrisi yang seharusnya kembali ke tanah. Setelah habis cadangan nutrisi organik dan anorganik dalam area yang habis panen, tanaman pertanian memerlukan tambahan pupuk sintetik. Beberapa pupuk yang ditambahkan terbawa aliran air sehingga menyebabkan akumulasi pupuk di daerah perairan dan puluk tersebut dapat merangsang pertumbuhan alga yang berlebihan. Perlakukan dengan pupuk kandang akan menyelamatkan tanah dari kegersangan sehingga tidak perlu tambahan pupuk sintetik.
  2. Manusia menghasilkan berbagai ragam jenis zat kimia beracun yang sangat banyak jenisnya, termasuk ribuan zat kimia sintetik sebelumnya tidak dikenal di alam, yang dibuang ke ekosistem dengan sedikit pertimbangan akan akibatnya pada ekologi. Banyak zat beracun tersebut tidak dapat dirombak oleh mikroorganisme dan akibatnya zat tersebut bertahan dalam lingkungan selama bertahun-tahun / bahkan berabad-abad.
  3. Penebangan ekosistem alamiah yang umumnya penting untuk pengembangan pertanian, industri, dan pemukiman, tidak diragukan lagi menyebabkan lokal paling besar pada lingkungan alamiah. Pemanenan kayu secara tebang rata juga merusak banyak sekali hutan.

Oh ya.. Saya juga sedang belajar menulis tentang Bocoran UN 2012, orang mungkin mengenalnya sebagai Prediksi UN. Ini saya tulis untuk membantu adik-adik siswa SMA agar dalam ujian nasional tahun ini. Semoga Hasil UN 2012 nanti dapat sesuai dengan target, sehingga bisa lanjut ke perguruan tinggi dengan melalui SNMPTN 2012. Semoga bermanfaat.