Tips Penulisan Butir Soal Uraian dan Essay

Tes dengan konstruksi jawaban (constructed-response items)mencakup tes uraian, isian, dan jawaban singkat.  Soal bentuk uraian merupakan suatu soal yang jawabannya menuntut siswa mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Kaidah penulisan tes uraian:

Tips Penulisan Butir Soal Uraian dan Essay

  1. Aspek materi:
    1. Soal harus sesuai dengan indikator,
    2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas,
    3. Isi materi harus sesuai dengan petunjuk pengukuran,
    4. Isi materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang, jenis sekolah atau tingkat kelas.
  2. Aspek konstruksi:
    1. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya dan perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah (jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan),
    2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal,
    3. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besarnya skor setiap komponen, atau rentangan skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan,
    4. Hal-hal lain yang menyertai soal, seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca.
  3. Aspek bahasa:
    1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang sederhana atau komunikatif sehingga mudah dipahami oleh siswa,
    2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu,
    3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang  menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian,
    4. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
    5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya,
    6. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yang menjelaskan tentang; batasan atau kata kunci atau konsep untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian objektif, kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan, kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk penskoran terhadap soal-soal uraian non objektif, dan pedoman pemberian skor untuk setiap butir soal uraian harus disusun segera setelah perumusan kalimat-kalimat butir soal tersebut.

Soal tes bentuk isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka atau simbol. Kaidah penulisan soal isian:

  1. Soal harus sesuai dengan indikator,
  2. Soal harus menggunakan kata yang baik dan benar, kalimat singkat dan jelas sehingga siswa dapat memahami dengan mudah,
  3. Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu,
  4. Soal bukan merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku,
  5. Soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban,
  6. Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satu bagian dan ratio butir soal dan paling banyak dua bagian supaya tidak membingungkan siswa.

Soal bentuk jawaban singkat yaitu berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap suatu pernyataan. Ada beberapa kelebihan bentuk soal ini, yaitu: dalam mencakup lingkup materi yang banyak dan dapat di skor dengan mudah, cepat, dan objektif, serta mudah menyusunnya. Namun, ditemukan pula keterbatasan bentuk soal ini karena cenderung hanya mengukur kemampuan mengingat (simple recall). Kaidah penulisan soal bentuk jawaban singkat yaitu:

  1. Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat perintah,
  2. Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat jawaban yang singkat,
  3. Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh siswa pada semua soal diusahakan relatif sama,
  4. Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frase yang diambil lansung dari buku teks, sebab akan mendorong siswa untuk sekadar mengingat atau menghafal apa yang tertulis di buku,
  5. Buatlah pedoman penskoran yang akan digunakan pada waktu menyekor.

Baca juga Tips Penulisan Butir Soal Pilihan Ganda dan Validitas dan Reliabilitas Tes Pengukuran