VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES. Warner & Braun (1998;20) menyatakan bahwa tes yang baik harus memenuhi tiga karakteristik, yaitu: validitas, reliabilitas, dan usabilitas.
A. Validitas Tes
Validitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a). pertama, validitas merujuk pada ketepatan interpretasi terhadap hasil suatu tes yang dikenakan terhadap peserta tes, bukan merujuk pada tes itu sendiri. Disebut dengan istilah “validitas tes”
b). kedua, validitas berkaitan dengan pengkategorian derajat tertentu, seperti validitasnya tinggi, sedang, atau rendah. Jadi, harus dihindari pemikiran tentang hasil tes sebagai valid dan tidak valid.
c). ketiga, validitas senantiasa berkaitan dengan kondisi khusus.. Artinya, tidak ada tes yang valid untuk semua tujuan.
@ Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Validitas Tes
- Pertama, karakteristik peserta tes.
- Kedua, pelaksanaan tes dan prosedur penyekoran.
- Ketiga, proses pembelajaran.
@ Berbagai Pendekatan dalam Menentukan Validitas Tes
- Pengklasifikasian pertama, validitas dibedakan atas: validitas isi (content validity), validitas criteria (criteria validity), dan validitas konstruk (construct validity).
- Pengklasifikasian kedua, validitas dianggap sebagai tiga hal yang saling berkaitan. Kelompok ini membagi validitas ke dalam: validitas terkait isi (content related validity), validitas terkait kriteria (criterion related validity), dan validitas terkait konstruk (construct related validity).
- Pengklasifikasian ketiga, validitas dianggap sebagai konstruk yang tunggal (unitary). Kelompok ini membagi validitas yang terdiri atas: bukti validitas yang didasarkan pada isi tes (validity evidence based on test content), bukti validitas yang didasarkan pada keterkaitan dengan variable lain (validity evidence based on relations to other variables), bukti validitas yang didasarkan pada struktur internal (validity evidence based on internal structure), bukti validitas yang didasarkan pada proses menjawab (validity evidence based on response process), dan bukti validitas yang didasarkan pada akibat dari pengujian (validity evidence based on consequences of testing).
B. Reliabilitas Tes
Reliabilitas merujuk pada konsistensi dari suatu pengukuran. Artinya, bagaimana skor tes konsisten dari pengukuran yang satu ke lainnya. Reliabilitas memiliki karakteristik berikut:
a). pertama, reliabilitas merujuk pada hasil yang didapat melalui sebuah instrument tes, bukan merujuk kepada instrumennya sendiri. Lebih tepat dikatakan bahwa reliabilitas “skor tes” dibandingkan reliabilitas “tes”.
b). kedua, reliabilitas merupakan syarat perlu, tetapi belum cukup untuk syarat validitas. Reliabilitas semata-mata memberikan hasil yang konsisiten sehingga memungkinkan terpenuhinya validitas.
c). ketiga, reliabilitas utamanya berkaitan dengan statistic. Analisis logis dari suatu tes akan memberikan sedikit bukti berkaitan dengan reliabilitas skor tes.
@ Beberapa Metode untuk Mengestimasi Reliabilitas
Metode | Tujuan | Banyaknya format tes | Banyaknya administrasi tes | Prosedur |
Tes-retes | Mengukur kestabilan | Satu format tes | Sekali diujikan | Memberikan tes yang sama dua kali pada kelompok yang sama dengan jeda waktu tertentu antar dua tes. Jeda antara kedua penyelenggaraan tes perlu dipertimbangkan. |
Bentuk ekuivalen | Mengukur ekuivalensi | Dua format tes | Sekali diujikan | Memberikan dua bentuk tes berbeda, tetapi paralel pada sekelompok siswa yang sama, dengan waktu yang sama pula. |
Tes-retes dengan bentuk ekuivalen | Mengukur kestabilan dan ekuivalensi | Dua format tes | Dua kali diujikan | Memberikan dua bentuk tes yang parallel pada sekelompok siswa yang sama dengan jeda waktu yang agak lama antar kedua jenis tes tersebut. |
Belah dua (spilt half) | Mengukur konsistensi internal | Satu format tes | Sekali diujikan | Memberikan tes sekali. Tes dibagi menjadi dua (misalkan butir tes genap dan ganjil), skor dari masing-masing paruhan dikorelasikan dengan rumus Spearman Brown. |
Koefisien alpha atau Kuder Richardson | Mengukur konsistensi internal | Satu format tes | Sekali diujikan | Memberikan tes sekali. Skor total tes dikorelasikan dengan rumus Kuder Richardson. |
Inter-rater | Mengukur konsistensi penyekoran, bila sebuah tes diskor dua orang atau lebih | Satu format tes | Sekali diujikan | Menyelenggarakan tes pada sekelompok siswa dalam sekali waktu. Dua atau lebih rater atau penilai menyekor tes secara independen. |
Reliabilitas tes terkait dengan kehandalan, kestabilan, keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Beberapa metode yang biasa digunakan untuk menentukan reliabilitas tes antara lain stabilitas sementara, tes bentuk ekuivalen, dan konsistensi internal. Stabilitas sementara dilakukan dengan menggunakan sebuah tes yang diujikan dua kali pada sekelompok peserta tes (tes-retes). Tes bentuk ekuivalen atau parallel merupakan dua tes yang mirip diujikan kepada dua kelompok yang berbeda. Sedangkan konsistensi internal dapat dihitung dengan beberapa pendekatan, seperti Alpha Cronbach, KR-20, dan Split-half. Untuk metode inter rater, tingkat reliabilitas dihitung dengan pendekatan Kappa atau ukuran persetujuan (measure of agreement).
Baca juga tentang Cara Menghitung Skor test dan Konsep Perhitungan skor test