Pengukuran Skala Sikap

Pernyataan sikap (attitude statements) adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Sikap telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Secara umum sikap merupakan suatu bentuk kesiapan untuk beraksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap juga dapat dikatakan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.

Pengukuran Skala Sikap

A. Konsep Sikap

Menurut Klausmeier (1985), ada tiga model belajar dalam rangka pembentukan sikap. Tiga model itu adalah: mengamati dan meniru; menerima penguatan dan menerima informasi verbal. Ketiga model ini sesuai dengan kepentingan penerapan dalam dunia pendidikan. Pembelajaran model pertama berlangsung melalui pengamatan dan peniruan.

Model kedua, menerima penguatan. Pembelajaran model ini berlangsung melalui pembiasaan operan, yaitu dengan menerima atau tidak menerima atas suatu respons yang ditunjukkan. Penguatan dapat berupa ganjaran (penguatan positif) dan dapat berupa hukuman (penguatan negatif).

Model ketiga, menerima informasi verbal. Informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan atau tulisan. Informasi tentang objek tertentu yang diperoleh oleh seseorang akan mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap objek yang bersangkutan.

Selain hal di atas, para pakar psikologi sosial juga telah mengemukakan berbagai teori tentang perubahan sikap. Di antara teori-teori itu adalah: teori pembelajaran (learning theory), teori fungsional (functional theory), teori pertimbangan sosial (social judgement theory), dan teori konsistensi (consistency theory). Dasar dari masing-masing teori tersebut dikemukakan sebagai berikut.

B. Pernyataan Sikap

Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa sehingga respons seseorang terhadap pernyataan tersebut dapat diberi angka (skor) dan kemudian dapat diinterpretasikan. Skala sikap tidak selalu berisi banyak butir (multiple item measure). Keberfungsian skala sikap banyak tergantung pada kelayakan pernyataan-pernyataan sikap dalam skala itu sendiri. Pernyataan sikap (attitude statements) adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.

Pernyataan sikap mungkin mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut sebagai pernyataan yang favorabel (favorable). Sebaliknya, pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap. Bersifat tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan seperti ini disebut sebagai pernyataan yang tak favorabel (unfavorable).

Suatu skala sikap sedapat mungkin memuat pernyataan favorabel dan pernyataan tak favorabel dalam jumlah yang hampir seimbang. Dengan demikian, pernyataan yang disajikan tidak semua positif atau semua negatif. Bila ini diingkari maka dapat menimbulkan kesan seolah-olah isi skala yang bersangkutan seluruhnya memihak atau sebaliknya seluruhnya tidak mendukung objek sikap (Azwar, 1995:107). Variasi pernyataan favorabel dan tak favorabel akan membuat responden memikirkan lebih hati-hati isi pernyataannya, sebelum memberikan jawaban sehingga kecenderungan responden dalam menjawab dapat dihindari.

C. Perancangan Skala Sikap

Dalam merancang skala sikap, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, penentuan dan pembatasan konsep sikap yang akan digunakan. Batasan konsep sikap yang akan digunakan dapat dikembalikan acuannya kepada teori yang membicarakan mengenai struktur atau perkembangan sikap beserta aspek-aspeknya. Kedua, penentuan dan pembatasan objek sikap yang hendak diukur.

D. Kaidah Penulisan Pernyataan Sikap

Untuk menulis pernyataan sikap yang bermutu, perlu diperhatikan dan mengacu pada kaidah atau pedoman penulisan pernyataan agar ciri-ciri pernyataan sikap tidak terlupakan. Selain itu, dengan mengikuti kaidah dimaksudkan agar setiap pernyataan mempunyai kemampuan membedakan antara kelompok responden yang setuju dengan kelompok responden yang tidak setuju terhadap objek sikap.

Beberapa saran dan petunjuk yang dapat digunakan sebagai pedoman penulisan adalah sebagai berikut:

  1. Jangan menulis pernyataan yang membicarakan kejadian yang telah lewat, kecuali objek sikapnya berkaitan dengan masa lalu.
  2. Jangan menulis pernyataan yang berupa fakta atau dapat ditafsirkan sebagai fakta.
  3. Jangan menulis pernyataan yang dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran
  4. Jangan menulis pernyataan yang tidak relevan dengan objek psikologisnya.
  5. Jangan menulis pernyataan yang sangat besar kemungkinannya akan disetujui oleh hampir semua orang, atau bahkan hampir tidak seorang pun yang akan menyetujuinya.
  6. Pilihan pernyataan-pernyataan yang diperkirakan akan mencakup keseluruhan liputan skala afektif yang diinginkan.
  7. Usahakan agar setiap pernyataan ditulis dalam bahasa yang sederhana, jelas, dan langsung.
  8. Setiap pernyataan hendaknya ditulis ringkas dengan kata-kata yang diperlukan, yakni kata-kata yang memperjelas pernyataan.
  9. Setiap pernyataan harus berisi satu ide (gagasan) lengkap.

10. Jangan menggunakan kata atau istilah yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh responden.

11. Hindari pernyataan yang berisi kata negatif ganda.

Baca juga tentang Cara Menghitung Skor Test dan Konsep Dasar Matematika dalam Pengukuran