Proses Pembuatan Alumunium

Alumunium adalah sebuah unsur kimia yang memiliki warna keperakan dan mulur. Bahan utama untuk pembuatan aluminum ini adalah bijih bauksit yang dapat bertahan dari oksidasi. Aluminium banyak digunakan di dalam industri karena dapat menghasilkan berbagai macam benda yang penting bagi perekonomian dunia. Selain biji bauksit bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan alumunium lainnya adalah kaustik soda yang dapat digunakan untuk melarutkan senyawa alumunium intuk memisahkannya dari kotoran. Cryolite adalah senyawa kimia yang penting juga pada saat proses peleburan. Cryolite ini terdiri dari natrium, aluminium dan flour yang digunakan sebagai elektrolit. Satu bahan utama lain yang perlu digunakan dalam proses peleburan ini adalah karbon. Elektroda di dalam karbon mengirimkan arus listrik melalaui elektrolit.

Proses pembuatan alumunium dilakukan dalam 2 tahap yaitu, Bayer yang merupakan pemurnian biji bauksit untuk memperolek alumunium oksida dan proses hall-heroult yaitu peleburan aluminium oksida untuk melepaskan alumunium murni. Proses pembuatan alumunium dengan tahap bayer  yang pertama kali dikerjakan adalah menghancurkan bijih bauksit yang kemudian dicampur dengan soda kaustik, kemudian setelah bauksit menjadi bubur kemudian dipanaskan selama beberapa jam. Setelah bubur panas ini menjadi natrium aliminat kemudian dipompa kedalam tangki pengendapan. Di dalam tangki ini kotoran-kotoran yang ada akan larut di dalam soda kaustik. Cairan murni yang ada kemudian dipompa lagi untuk dicuci agar soda kaustik alumina dapat digunakan kembali. Kristal endapan yang ada di bawah tangki pengendapan kemudian dicuci dan dipindahkan kedalam kiln untuk kalsinasi.

Proses pembuatan alumunium yang ke dua adalah proses hall-heroult di dalam proses ini peleburan alumina menjadi alumunium membuat alumina terbentik seperti kristal yang kemudia dilarutkan dengan menggunakan cryolite cair untuk membentuk larutan elektrolit. Proses peleburan inni dilakukan secara terus meneruss dengan menambahkan alumina dan cryolite, melalui proses ini alumunium cair murni akan terakumulasi di bagian bawah wadah. Setalah dicetak dengan cetakan panjang horisontal aluminium tersebut kemudian didinginkan agar menjadi alumunium yang dapat digunakan.

Itulah proses pembuatan alumunium yang umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alumunium.