Motivasi belajar dan Aplikasinya

Berdasarkan hasil diskusi kelompok dua (2)  terkait uraian latar belakang, fakta dan kajian teoritik serta pembahasan tentang  Motivasi  Belajar dan Aplikasinya. Sehingga dapat dirumuskan beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut:

    1. Pengajar atau guru bukan saja harus dapat menyediakan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis, tetapi mereka juga menciptakan pengajaran yang berkesan. guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat meransangkan minat pelajar, senatiasa memikirkan kebajikan dan keperluan pelajar.   Guru  menentukan pendekatan, memilih kaedah dan menetapkan teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan perkembangan dan kebolehan pelajar. Strategi yang dipilih guru selain berpotensi memeransang pelajar belajar secara aktif, ia juga harus mampu membantu menganalisis konsep atau ide  dan berupaya menarik hati pelajar serta dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
    2. Guru perlu menarik perhatian pelajar dalam sesuatu pengajaran, aktiviti-aktiviti yang dipilih hendaklah yang menarik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk membolehkan isi pelajaran dan konsep-konsep yang diterjemahkan secara jelas. Aktiviti harus boleh mempengaruhi intelek, emosi dan minat pelajar secara berkesan. Dalam merancang persedia mengajar, aktiviti-aktiviti yang dipilih perlu mempunyai urutan yang baik. Ia perlu diselaraskan dengan isi kemahiran dan objektif pengajaran. Lazimnya aktiviti yang dipilih itu adalah gerak kerja yang mampu memberi sepenuh pengaruh terhadap perhatian, berupaya meningkatkan kesan terhadap intelek, ingatan, emosi, minat dan kecenderungan serta mampu membantu guru untuk menjelaskan pengajarannya.Berdasarkan teori-teori yang ada, guru haruslah memikirkan terlebih dahulu tentang kaedah dan teknik yang akan digunakan dalam merancang aktiviti mengajar yang berkesan dan bermakna kepada para pelajar. Pemilihan strategi secara bijaksana mampu menjamin kelicinan serta keberkesanan penyampaian sesuatu subjek atau modul.
  • Guru Profesional adalah Guru yang mengenal dirinya, bahwa dirinya adalah pribadi yang terpangil untuk mendampingi anak didik dalam belajar. Bila ia mengetahui siswa gagal dalam belajar ia harus mencari penyebab kegagalan tersebut dan mencari jalan keluarnya bersama siswa tersebut. Kegiatan remidi / pembelajaran ulang harus segera dilaksanakan. Kegiatan guru dikelas mendampingi siswa mengalami proses belajar. Sekolah adalah tempat belajar baik guru maupun siswa belajar. Guru terpangil untuk belajar bagaimana mendampingi siswa atau mengajar dengan baik dan menyenangkan. Sedang siswa terpangil untuk menemukan cara belajar yang tepat. Tempat belajar yang menyenangkan. “Yang harus terlibat dalam medan belajar adalah hati yang lebih daripada budi. Perkara belajar adalah perkara hati dan budi Menjadi guru adalah perkara hati, mengajar adalah profesi hati.
  1. Penguatan motivasi-motivasi belajar berada di tangan para guru pendidik dan anggota masyarakat.  yang dipengaruhi oleh timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembnagan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangn kepribadian. Cita-cita siswa untuk menjadi seseorang akan memperkuat semangat belajar, dan mengarahkan perilaku belajar. Keinginan seseorang perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dengan didukung kemampuan, keberhasilan mencapai sesuatu akan menambah kekayaan pengalaman hidup, memuaskan dan menyenangkan hati anak. Karenanya kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmana dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
  2. Pendekatan personal akan sangat berguna bagi siswa yang bermasalah. Mengenali siswa dengan permasalahan yang sedang dihadapi, akan membuat siswa merasa mempunyai tempat curhat. Ajaklah mereka sharing pengalaman , mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan masalah-masalah dalam dirinya maka mereka akan lega dan ceria kembali. Sentuhlah hatinya, beri perhatian khusus, hargailah setiap ungkapan yang keluar dari hati mereka, apapun yang mereka katakan kita beri peneguhan dan dukungan. Kita akan menjadi tempat curhat bagi mereka. Bila mereka dapat mengungkapkan masalah-masalah mereka, mereka akan bebas dan situasi ini akan membangkitkan semangat belajar mereka.
  3. Hati harus lebih berperan daripada budi oleh karena itu pengolahan hati sebagai guru harus mendapatkan perhatian yang cukup berupa memiliki motivasi tinggi berperan sebagai guru. Guru yang berhati adalah guru yang memfasilitasi belajar siswanya agar memiliki kemampuan, kesanggupan dan ketrampilan untuk pengembangan dirinya.  Guru yang berhati menaruh empati terhadap situasi dan kondisi siswa-siswanya. Guru demikian akan memunculkan siswa yang kreatif. Siswa yang kreatif adalah siswa yang trampil berpikir dan trampil bertindak. Siswa yang senang pada guru akan melakukan tugas apa saja yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dengan semangat belajar yang tinggi.
  4. Anak didik yang cerdas di bentuk melalui pendidikan formal membutuhkan guru yang kapasitas intelektual, kompetens dan kreativitasnya memenuhi syarat. Guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa terpaksa atau terbeban. Dengan demikian siswa akan merasa senang dan ada kerinduan untuk terus berlatih dan belajar. Para Guru dan orang tua  memberi perhatian kepada anak-anak. menanamkan disiplin diri dan mentalitas kerja keras kepada mereka. meyakinkan mereka bahwa sesuatu yang besar harus dimulai dengan usaha dan pengorbanan yang besar pula. (Source : K’ Masni, Mahasiswa Pasca Sarjana PKLH UNM Makassar | Guru Biologi SMAN 1 Bone-Bone Kab. Luwu Utara, Sulsel)