Makalah Ragam Bahasa Indonesia Baku Sesuai EYD | Makalah Bahasa Baku

Makalah Ragam Bahasa Indonesia Baku Sesuai EYD. Hi sobat .. Sebelumnya kita telah sama-sama membaca tentang analisis ragam bahasa baku dan non baku serta peranan bahasa indonesia dalam pendidikan, kali ini kita akan membahas tentang makalah ragam bahasa baku sesuai EYD.

Apabila membicarakan tentang perkembangan bahasa Indonesia, kita akan membahas bahasa Melayu sebagai akar atau sumber bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, sejak dahulu sudah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franka), di pesisir utara Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, pesisir timur Pulau Kalimantan, bahkan digunakan pula oleh Brunai dan Sabah. Berdasarkan berbagai penemuan, bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya. Bahkan bukan hanya di Sumatra tapi juga di pulau Jawa. Pada zaman Sriwijaya, Bahasa Melayu mempunyai fungsi sebagai Bahasa kebudayaan, sebagai bahasa perhubungan, sebagai bahasa perdagangan terutama ditepi pantai, dan juga sebagai bahasa resiol kebudayaan.

Makalah Ragam Bahasa Indonesia Baku Sesuai EYD

Adapun alasan mengapa bahasa melayu di jadikan sebagai bahasa Indonesia disebabkan oleh 4 faktor yaitu: bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan, sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa, atau perbedaan bahasa kasar dan halus, dan bahasa Melayu mudah dikembangkan. Kedudukan bahasa Indonesia ada dua yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa Negara.

Berdasarkan situasi pemahaman Bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 situasi yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi. Yang dimaksud situasi resmi adalah peralatan bahasa Indonesia yang berkaitan erat dengan maalah kedinasan atau keilmuan, sedangkan situasi tidak resmi diawali pemakaian dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah pokok yang tidak resmi. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

BAHASA INDONESIA BAKU ADALAH BAHASA YANG SESUAI DENGAN EYD (EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

Ragam Bahasa Indonesia

Berdasarkan situasi pemakaian Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas 2 situasi yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi. Yang dimaksud situasi resmi adalah pemakaian Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan masalah kebinasan atau keilmuan. Sedangkan situasi tidak resmi adalah pemakaian dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah pokok yang tidak resmi.

Fungsi Bahasa Indonesia Baku

  • Sebagai alat komunikasi resmi
  • Dipergunakan dalam wacana resmi
  • Digunakan dalam pembicaraan resmi (yang bersifat keilmuan)
  • Siaran-siaran resmi
  • Dipakai dalam pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati

Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku

  • Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan yaitu ucapan yang tidak terpengaruh oleh ucapan bahasa daerah dan dialeg-dialeg yang ada)
  • Memakai EYD (16 Agustus 1972)
  • Memakai peristilaan resmi yaitu pedoman umum pembentukan istilah
  • Menghindari pemakaian unsur-unsur yang terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialeg baik leksikal maupun gramatikal. Yang dimaksud leksikal ialah unsur bahasa yang berupa kata, sedangkan gramatikal ialah unsur yang bersifat ketata bahasaan.

Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan

Pelafalan

Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita dengan orang melafalkan bunyi Bahasa Indonesia dengan keraguan. Keraguan yang dimaksud ialah ketidakberaturan pengguna bahasa dalam melafalkan huruf. Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambing atau huruf di ucapkan tidak sesuai dengan bunyi yang melambangkan huruf-huruf tersebut.

Tulisan # Lafal yang salah # Lafal yang benar

Energi # enerji, eversi # energi
Teknik # Tehnik  # Teknik
Biologi # Bioloji # Biologi
Tegel # Tehel # Tegel

Penulisan Huruf

Ejaan bahasa EYD menggunakan 26 huruf yaitu mulai huruf A – Z. Beberapa huruf diantaranya yaitu huruf |F|, |V|, |X|, dan |Z| itu merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam Bahasa Indonesia, dengan demikian pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain. Contoh :   – Fakta # fakta

Volume # folume

Zaman # saman

Meskipun huruf-huruf serapan sudah dimasukkan kedalam Bahasa Indonesia tetapi harus diingat ketentuan pemakaian huruf |a|, dan |x|, huruf a hanya dapat dipakai untuk nama istilah khusus sedangkan untuk istilah umum harus di ganti dengan huruf k demikian pula huruf x dapat dipakai untuk lambing misalnya sinar-x, huruf x apabila terdapat pana pertengahan kata dan akhir kata maka dia dapat diganti menjadi konsonan kx.

Penulisan Kata

a. Kata mengenal bentuk kata dasar, kata turunan atau kata berimbuhan, kata ulang, dan kata gabungan. Kalau gabungan kata hanya terdapat awalan atau akhiran dan ditulis serangkai.

Misalnya :

Bentuk tidak baku # bentuk baku

di didik # dididik

di suruh # disuruh

hancurleburkan # hancur leburkan

berterimakasih # berterima kasih

beritahukan # beri tahukan

sebarluaskan # sebar luaskan

bertandatangan # bertanda tangan

kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata turunannya harus dituliskan serangkai.

Misalnya :

Bentuk tidak baku # Bentuk baku

pemberi tahuan # pemberitahuan

ketidak adilan # ketidakadilan

mempertanggung jawabkan # mempertanggungjawabkan

b. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan penggunaan tanda hubung.

Misalnya :

Kata tidak baku # Kata baku

Jalan 2 # Jalan-jalan

gerak gerik # gerak-gerik

terus menerus # terus-menerus

berkejar kejaran # berkejar-kejaran

seluk beluk # seluk-beluk

c. Gabungan kata termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan terpisah.

Misalnya :

Bentuk tidak baku # Bentuk baku

ibukota # ibu kota

tatabahasa # tata bahasa

kerjasama # kerja sama

bulutangkis # bulu tangkis

dutabesar # duta besar

kerjasama # kerja sama

d. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai.

Misalnya :

Bentuk tidak baku # Bentuk baku

mana kala # manakala

sekali gus # sekaligus

bila mana # bilamana

mata hari # matahari

bagai mana # bagaimana

pada hal # padahal

sapu tangan # saputangan

bumi putra # bumiputra

Penulisan Unsur Serapan

Berdasarkan taraf integritasnya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar :

  1. Unsur yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, misalnya curriculum vitae, real estate, reshuffle, shuttle cock.
  2. Unsur asing yang mengucapkan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia

Misalnya :

Kata asing # Penyerapan yang salah # Penyerapan yang benar

risk # resiko # risiko

system # sistim # sistem

effective # efektip # efektif

charisma # harisma # karisma

carier # karir # karier

management # managemen # manajemen

ambulance # ambulan # ambulans

complex # komplek # komplek

KESIMPULAN

  1. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari bahasa Melayu, yang dipakai atau digunakan oleh masyarakat daerah dipesisir utara pulau Sumatra, semenanjung Malaka, dan pesisir timur pulau Kalimantan, termasuk Brunai dan Sabah.
  2. Kedudukan bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua berdasarkan peristiwa yang terjadi yaitu pada saat sumpah pemuda Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan saat proklamasi, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
  3. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan mempunyai fungsi sebagai bahasa Tosnel, digunakan pada acara-acara resmi, siaran-siaran Tesrol, saat berkomunikasi dengan orang yang dihargai, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. 1988. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT. Mebiyatama Sarana Perkasa.

Tasai, S. Amran. 1948. Pelajaran Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka.

Zodarmanto, M. 1977. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka. Makalah Ragam Bahasa Indonesia Baku Sesuai EYD