Frekuensi dan Durasi Exercise ROM | Penatalaksanaan ROM

Soal UN SD 2012. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai pengertian mobilisasi, maka kali ini kita akan berbicara lebih jauh tentang frekuensi dan durasi pemberian exercise ROM.

Frekuensi dan durasi pemberian exercise ROM
Sebaiknya latihan dilakukan minimal 5 kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang efektif. Latihan Rom 1-2 kali sehari dengan lama pemberian untuk masing-masing ekstremitas 20-30 menit dan lama pemberian latihan selama 2-4 jam. Setiap akan pindah dari ekstremitas yang satu ke ekstremitas yang lain diistirahatkan selama 2-5menit untuk memberikan kesempatan kepada pasien melakukan inspirasi, serta untuk mengobservasi keadan umum pasien. Apabila dalam pemberian latihan selama 5 kali tetapi pasien belum menunjukkan tingkat kemajuan efektif, maka pemberian latihan diulangi sebanyak 3 kali dengan durasi yang lama seperti pemberian sebelumnya.
Penatalaksanaan Rom Exercise
Tujuan peningkatan pergerakan tubuh secara hati-hati pada pasca operatif adalah untuk memperbaiki sirkulasi, untuk mencegah statis vena, dan untuk menunjang fungsi pernapasan yang optimal. Latihan pasca operatif dapat dipertahankan setiap dua jam.
Latihan ekstremitas meliputi ekstensi dan fleksi lutut dan sendi panggul (sama dengan mengendarai sepeda selama posisi berbaring miring ). Telapak kaki diputar seperti lingkaran sebesar mungkin menggunakan ibu jari kaki. Pada awalnya pasien akan dibantu dan diingatkan untuk melakukan latihan ini, tetapi selanjutnya dianjurkan untuk melakukan latihan secara mandiri. Tonus otot diperthankan sehingga ambulansi akan lebih mudah dilakukan. Perawat diingatkan untuk tetap menggunakan mekanik tubuh yang tepat dan mengintruksikan pasien untuk melakukan hal yang sama. Ketika pasien dibaringkan dalam posisi apa saja, tubuhnya dipertahankan dalam kelurusan yang sesuai.

13

Panggul-ball dan socket joint

1.   Fleksi panggul = menggerakkan kaki kebagian atas, luasnya lutut lurus 90° atau kurang, lutut difleksikan 110°-120°.
2.   Ekstensi panggul = menggerakkan kaki kebelakang sampai kaki yang luasnya lutut lurus 90° atau kurang, lutut difleksikan 110°-120°, otot primer = gluteus maksimus.
3.   Abduksi panggul = menggerakkan kaki keluar sisi, luasnya 45°-50°, otot primer = gluteus medius.
4.   Rotasi keluar dari panggul = memutar kaki dan telapaknya juga jarinya, menjauh dari kaki yang lain secara maksimum, luasnya 90°, otot primer = obturator ekternus.
Lutut – hinger joint
1.   Fleksi lutut dengan membengkokkan kaki, mengangkat tumit kebelakang paha, luasnya 120°-130°, otot primer = biceps femoris.
2.   Ekstensi lutut dengan meluruskan kaki, luasnya 120°-139°, otot primer = restue femoris.
3.   Pada beberapa lutut dapat juga dihiperekstensikan 10°.
Pergelangan kaki – hinger joint.
1.   Menggerakkan pergelangan kaki ke plantar fleksi juga jari-jari kaki diluruskan, luasnya 45°-50° otot primer = gastronomius.
2.   Menggerakkan pergelangan kaki ke dorsal, fleksi juga ditarik ke atas ke arah lutut, luasnya 20°, otot primer = tibialis anterior.
Kaki dan jari + interpalangeal joint ­– hinger metarso palangael joint hinger.
1.   Fleksi jari-jari dengan menggerakkan jari-jari, luasnya 35°-60°, otot primernya = fleksor halucis brevis.
2.   Ekstensi jari-jari dengan meluruskan jari-jari, luasnya 35°-60 °, otot primer = ekstensor digitorium
3.   Abduksi jari-jari dengan menyebarkan jari – jari tersendiri, luasnya bervariasi 0-15°, otot primer = interosei dorsalin pedis.
4.   Adduksi jari – jari dengan mengembalikan jari – jari secara bersama, luasnya bervariasi 0 – 15°, otot polos = adductor hallucis.