Jenis-Jenis Mobilitas (ROM)

Soal UN SD 2012. Jenis-jenis ROM. Setelah sebelumnya kita membahas pengertian mobilitas, maka kali ini kita akan melihat jenis-jenis mobilitas. Silakan di simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk memanfaatkan navigasi blog ini untuk menemukan artikel yang anda inginkan.

Active Assitive Exercise
Suatu exercise yang dilakukan oleh pasien dengan bantuan terapis atau perawat dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi otot normal yang mana dilakukan dengan cara sanggah bagian distal dan dorong pasien untuk menggerakkan sendi secara aktif melalui rentang gerak. Active assitive exercise dilakukan setelah sebelumnya klien diberikan latihan passive exercise.
Active Exercise
Suatu exercise atau latihan ROM aktif adalah latihan isotonic untuk melatih pergerakan klien serta pergerakan sendi yang diselesaikan tanpa bantuan. Latihan ion dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot serta daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi cardiorespiratorius, mencegah kemunduran capsul sendi, merncegah terjadi ankylosis dan kontraktur.
Passive Exercise
Exercise yang dilakukan oleh terapis atau perawat kepada pasien dengan tujuan untuk mencapai kembali sebanyak mungkin rentang gerak sendi untuk mempertahankan sirkulasi. Passive exercise bukan untuk mempertahankan kekuatan otot tetapi berfungsi untuk mempertahankan agar geraksendi tetap fleksibel. Passive exercise merupakan latihan dasar yang diberikan kepada pasien pasca operasi atau klien yang belum mampu melakukan latihan active exercise.
Isometrik atau Statis Exercise
Isometric atau statis exercise dilakukan oleh pasien dengan tujuan untuk mempertahankan kekuatan ketika sendi dimobilisasi. Yang dilakukan dengan cara mengencangkan dan mengendurkan ototsebanyak mungkin tanpa menggerakkan sendi.
Resistive Exercise
Resstive exercise adalah suatu bentuk latiahan isotonic atau isometric dan merupakan latihan aktif yang dilakukan oleh pasien yang bekerja terhadp tahanan yang di hasilkan baik oleh cara manual atau mekanik dan bertujuan untuk memberikan tahanan sehingga meningkatkan daya kekuatan otot. Latihan ini diberikan apabila klien tidak berhasil dengan pemberian latihan isometrik dan isotonik.