Penelitian yang sistematis diawali dengan suatu persoalan, pemilihan dan perumusan masalah adalah salah satu aspek yang paling penting dalam pelaksanaan penelitian di bidang apa saja. Para peneliti pemula seiring terkejut melihat bahwa permulaan ini kerapkali memakan sebagian besar waktu yang mereka sediakan untuk proyek penelitian mereka. Penelitian tidak dapat dilakukan sebelum suatu masalah di identifikasi dipikiran secara tuntas dan di rumuskan dengan baik.
Seorang peneliti mula-mula harus menentukan pokok persoalan penyelidikan yang bersifat umum,setelah dipilih, pokok persoalan yang masih bersifat umum itu kemudian dipersempit sampai menjadi persoalan yang sangat khusus. Peneliti harus menentukan pertanyaan yang harus dijawab, ia juga harus menyatakan dengan tepat apa yang akan dilakukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan itu. Kebanyakan peneliti menganggap bahwa pekerjaan merumuskan persoalan atau pertanyaan yang dapat dipilih sebagai hal yang sulit. Kesulitan itu bukanlah disebabkan oleh kurangnya persoalan yang dapat dipilih di bidang Pendidikan. Bahkan sesungguhnya, ada begitu banyak pertanyaan yang memerlukan jawaban, sehingga kita biasanya menemui kesulitan untuk memilih salah satu diantaranya.
Keterampilan melakukan penelitian sebagian besar merupakan masalah melakukan pemilihan yang baik tentang apa yang baik tentang apa yang harus diselidiki. Untuk bisa berkembang,keterampilan tersebut memerlukan waktu dan usaha yang berulang-ulang, namun keterampilan itu dapat dikembangkan dengan baik oleh peneliti dengan kemauan yang keras. Meskipun tampaknya tidak mungkin setelah suatu masalah dipilih dan pertanyaan dapat merumuskan dengan jelas. Maka selesailah salah satu tahapan yang paling sulit dalam proses penelitian.
Pentingnya Merumuskan Masalah
Kegiatan penelitian dilakukan untuk mencapai hasil yang diingikan dalam tujuan penelitian selain itu, penelitian juga dilakukan untuk mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran suatu objek tertentu. Namun pada dasarnya perlu dilaksanakan penelitian adalah untuk memecahlan suatu masalah. Permasalahan adalah rintangan yang dihadapi dan memerlukan, pemecahan. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan aktivitas yang sadar guna memperoleh tanggapan terhadap kesulitan yang dihadapi untuk mencapai langkah selanjutnya. Permasalahan yang dijadikan sasaran untuk pemecahan dalam mencari ada atau tidaknya suatu kebenaran dalam kaitannya dengan teori atau pengalaman, dapat dijadikan sebagi patokan dan sekaligus sebagai ruang lingkup pembahasan dalam kaitannya dengan pencarian data.
Memilih masalah penelitian adalah langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Perumusan masalah akan menjadi penentu untuk langkah-langkah selanjutnya terutama dalam membuat konstruksi hipotesis. Yang menjadi pertanyaan dan seringkali menjadi kesulitan seorang peneliti adalah sebenarnya apa garis besar isi dan latar belakang masalah, yang kemudian dapat disimpulkan menjadi perumusan masalah. Jawabannya adalah garis besar isi dan latar belakang masalah adalah adanya kesenjangan antara kenyataan yang ada ditempat penelitian atau yang akan diteliti dengan bagaimana seharusnya sesuai teori mengenai apa yang sedang akan diteliti.
Cara Merumuskan Masalah Metode Ilmiah
Setiap penelitian harus mempunyai tujuan-tujuan yang akan dicapai. Tujuan mempunyai kaitan yang erat dengan masalah yang dipilih. Tidak ada ketentuan barapa banyak tujuan yang harus dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan yang banyak dapat mengakibatkan banyaknya waktu, tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan. Akan tetapi mungkin juga ada hanya satu tujuan saja, namun diteliti secara luas dan mendalam juga akan mememlukan waktu dan tenaga dari pada mempunyai sejumlah besar tujuan yang kecil. Banyak tujuan mungkin berarti penelitian yang tidak mendalam tentang banyak hal. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan ini dapat terjadi bila kita berusaha merumuskannya secara spesifik sesuai dengan tujuan dilaksanakannya penelitian tersebut.
Dalam merumuskan masalah dapat diperhatikan adanya beberapa syarat dengan mempertimbangkan kemampuan peneliti, daya nalar serta cocok dengan bidang kemampuannya. Syarat yang dimaksud pada umumnya memenuhi beberapa kondisi antara lain:
- Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
- Dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan mengurangi penggunaan istilah yang tidak baku.
- Dirumuskan secara singkat,jelas dan padat serta tidak menimbulkan kerancuan pengertian.
- Perumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang ingin dicapai
- Perumusan tidak menyulitkan dalam pencarian data lapangan terutama terhadap data langka
- Rumusannya dapat dipakai sebagai dasar dalam perumusan hipotesa
- Permasalahan harus dapat direfleksikan kedalam judul karena permasalahan dapat dijadikan dasar dalam penyusunan judul.
Ada beberapa kriteria ilmiah yang perlu diperhatikan, yang pada dasarnya merupakan syarat agar penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan antara lain:
- Masalah itu hendaknya bertahan dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara konsep-konsep yang pokok
- Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara membuktikan suatu teori
- Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik atau metode baru
- Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori atau data
- Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling sesuai
Perlu diperhatikan bahwa masalah tidak sama dengan topik suatu tesis. Topik itu tak perlu dipanjang lebar, cukup singkat yang dicantumkan sebagai judul tulisan. Masalah memang telah tercakup dalam judul, akan tetapi masih perlu diuraikan dan diperjelas dari judul topik, masalah sesungguhnya tidak selalu diketahui dengan jelas. Karena itu perlu diuraikan lebih lanjut mengenai masalah tersebut.
Menurut Sumaidi (1987), tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan masalah akan tetapi peneliti disarankan supaya memperhatikan hal-hal berikut :
- Perumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat tanya
- Perumusan masalah hendaknya padat dan jelas
- Perumusan masalah hendaknya mengaitkan hubungan antara dua variabel atau lebih
- Perumusan masalah hendaknya memberikan petunjuk kemungkinan mengumpulkan data, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam perumusan masalah itu.