Problem yang diformulasikan memilki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga problem open ended atau problem terbuka. Contoh penerapan problem open ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan dan bukan berorientasi pada jawaban atau hasil akhir.
Siswa dihadapkan dengan problem open ended tujuan utamanya bukan berorientasi pada jawaban akhir tetapi lebih menekankan pada cara atau proses dalam memperoleh jawaban. Sifat “keterbukaan” dari problem dikatakan hilang apabila guru hanya mengajukan satu alternatif cara dalam menjawab permasalahan.
Pembelajaran dengan pendekatan open ended problem biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka pada siswa. Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.
Pendekatan open ended problem menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain agar kemampuan berpikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan pendekatan open ended problem, yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai cara.
Mengkonstruksi Masalah
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkreasi problem open ended, diantaranya:
1) Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata dimana konsep-konsep matematika dapat diamati dan dikaji siswa
2) Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat membuat suatu konjektur
3) Sajikan urutan bilangan atau tabel agar siswa dapat menemukan aturan matematika
4) Berikan beberapa contoh konkret dalam beberapa kategori sehingga siswa mampu mengelaborasi sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat yang umum.
5) Berikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari pekerjaannya.
- b. Mengembangkan Rencana Pembelajaran
Setelah guru mengkonstruksi problem dengan baik, tujuh hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum problem itu ditampilkan di kelas adalah:
1) Apakah problem itu kaya dengan konsep-konsep matematika dan berharga?
2) Problem harus mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang. Disamping itu juga harus kaya dengan konsep-konsep matematika yang sesuai untuk siswa berkemampuan tinggi maupun rendah dengan menggunakan berbagai strategi sesuai dengan kemampuannnya.
3) Apakah level dari matematika itu cocok untuk siswa?
4) Pada saat siswa menyelesaikan problem open ended, mereka harus menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki. Jika guru memprediksi bahwa persoalan itu di luar jangkauan siswa, maka problem itu harus diubah dan diganti dengan problem yang berada dalam wilayah pemikiran siswa.
5) Apakah problem itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih lanjut?
6) Problem harus memiliki keterkaitan atau dihubungkan dengan konsep-konsep matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir lebih kreatif mencari jawaban.
7) Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan rencana pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
(a) Tuliskan respon siswa yang diharapkan
(b) Tujuan dari problem yang diberikan harus jelas
Adapun tindakan-tindakan yang dilaksanakan dalam pendekatan open ended problem yaitu:
1). Pra tindakan, meliputi aktivitas :
(a) Mengkontruksi problem open ended yang akan disajikan kepada siswa
(b) Menyusun rencana pembelajaran
(c) Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat
2) Tindakan utama, meliputi aktivitas :
(a) Pengajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended problem
(b) Pengembangan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika
(c) Siswa diberi soal-soal open ended
(d) Siswa diberi pekerjaan rumah
(e) Guru mengobservasi kejadian-kejadian selama proses pembelajaran
(f) Siswa diberi evaluasi untuk melihat kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran