Mengetahui Bagaimana Batuan Terbentuk

Adanya fakta bahwa semua yang ada di dunia ini pasti memiliki proses – dalam jangka pendek maupun panjang – sangat cocok untuk menggambarkan bagaimana batuan yang ada di bumi ini tidak tercipta begitu saja tanpa adanya proses pembentukkan. Batuan yang biasa dilihat oleh 7 miliar lebih pasang mata manusia di bumi ini memiliki berbagai macam proses pembentukkan. Batuan itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis, berdasarkan proses pembentukkannya. Batuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan beku.
Batuan Beku
Batuan beku merupakan proses pembentukan batuan yang mana disebabkan oleh adanya proses pendinginan yang terjadi pada magma. Proses pendinginan yang terjadi pada magma akan menyebabkan magma tersebut memadat dan membentuk batuan yang dikenal sebagai batuan beku. Dan berdasarkan dengan lokasi pembentukkan, batuan beku terbagi atas 3 jenis, yaitu batuan beku dalam, batuan beku luar, dan batuan beku gang/ korok, atau hipabisis.
Batuan Metamorf
Proses pembentukan batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat secara bergantian dan terus-menerus. Batuan metamorf juga dapat disebut sebagai batuan yang mengalami peralihan dari batuan beku atau pun sedimen. Berdasarkan asal batuannya, batuan metamorf terbagi atas 3 jenis yaitu,

  1. Batuan metamorf termik atau kontak yang mana berasal dari batu kapur yang mengalami perubahan suhu tinggi secara terus-menerus sehingga mengalami pencairan.
  2. Batuan metamorf dinamik, adalah batuan yang terbentuk karena mengalami tekanan dari lapisan yang berada di atasnya  dalam jangka waktu yang panjang. Batuan metamorf jenis ini memiliki nama lain yang disebut batuan matamorf kinetik.
  3. Batuan metamorf pneumotolik, adalah batuan yang terbentuk akibat perubahan suhu yang diikuti dengan penyusupan dari materi-materi penyusun dari batuan jenis lainnya.

Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang proses pembentuka batuannya berdasarkan pengendapan dari batuan jenis lainnya yang mengalami pelapukkan dan terbawa angin, air, dan gletser. Berdasarkan dengan proses pembentukannya, batuan sedimen terbagi menjadi 3 jenis, yaitu.

  1. Batuan Sedimen Klastik atau mekanik, adalah jenis batuan yang berasal dari bongkahan batu besar yang terkikis oleh tetesan air hujan dan terbawa arus sungai dari lereng gunung hingga ke hilir dan mengendap dalam wujud pasir tanpa melalui proses kimiawi, hanya melalui proses mekanik.
  2. Batuan Kimiawi merupakan batuan yang terbentuk melalui proses kimiawi. Seperti halnya batuan kapur yang terdapat pada gua kapur. Saat turun hujan,tetesan air hujan yang mengandung CO2 akan menyebabkan efek erosi pada batuan kapur yang terdapat di atap gua. Kapur yang terlarut dalam tetesan air hujan tersebut akan mengendap pada tanah kering dimana larutan kapur tersebut menetes. Sebagian lainnya yang tidak ikut menetes ke bawah dan hanya menempel pada atap gua. Melalui proses tersebut, terbentuklah stalaktit dan stalakmit.
  3. Batu Organik. Batu jenis ini merupakan batuan yang terbentuk karena terjadinya penumpukkan dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kemudia diselubungi oleh batuan yang tererosi oleh air dan mengendap menutupi sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut.