Proses-Proses Belajar Siswa

Proses Belajar Informasi Ferbal

Diawali dari anak kecil yang mulai mengetahui nama untuk konsep-konsep konkret yang sederhana. Misal “diatas”, “dibawah”, “disekolah”. Orang tua membantu dengan menyebutkan nama-nama benda konkret itu. Dari sekolah dasar, anak mempelajari lebih banyak nama untuk berbagai obyek dalam lingkungannya. Kesulitan akan timbul jika siswa di sekolah memepelajari pasanagan kata-kata.

Kesulitan ini dapat diatasi dengan :

  • Mempelajari daftar kata-kata secara berulang-ulang.
  • Menciptakan suatu siasat untuk mengarahkan kata-kata dalam ingatan.

Beberapa fase dalam jalur belajar informasi verbal ataupun tekanan yang harus diberikan pada fase tertentu :

  • Fase Motifasi
  • Fase Mengolah
  • Fase Menggali
  • Fase Prestasi

Proses Belajar Kemahiran Intelektual

Beberapa fase dalam belajar perseptual atau tekanan yangharus diberikan pada fase tertentu yaitu :

  • Fase Konsentrasi
  • Fase Pengalaman
  • Fase Prestasi
  • Fase Umpan balik

Proses Belajar Ketrampilan Motorik

Belajar ketrampilan motorik menuntut kemampuan untuk meningkatkan sejumlah gerak-gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan gencar dan lurus, tanpa perlu memikirkan lagi secara rinci apa yang dilakukan.

Ketrampilan motorik mengutamakan gerakan-gerakan otot-otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh. Namun diperlukan pengamatan melalui alat-alat indera dan pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman.

Beberapa fase dalam belajar ketrampilan motorik atau tekanan yang harus diberikan pada fase tertentu adalah sebagai berikut :

  • Fase Motifasi, sangat berperan, lebih-lebih bila ketrampilan yang dipelajari membutuhkan usaha berkelanjutan dan banyak waktu untuk latihan.
  • Fase Konsentrasi : berperan dalam belajar ketrampilan yangmenuntut pengamatan terhadap lingkungan untuk menentukan posisi badan dan memeperkirakan jarak, seperti dalam belajar bermain olah raga sepak bola.
  • Fase Pengolahan : memepelajari prosedur yangharus diikuti dan melatih diri, baik sub ketrampilan maupun keseluruhan rangkaian gerak-gerik, disertai pengaturan yang baik, fase ini memegang peranan pokok.
  • Fase Menggali : Menggali “Program mental” yang tersimpan dalam LTN (dari ingatan)  diperkirakan program mental ini langsung menjadi masukan bagi fase prestasi dan tidak disalurkan melalui STM.
  • Fase Umpan Balik : pengesahan merupakan wujud umpan balik intrisik atau ekstrinsik.

Proses Belajar Sikap

Belajar sikap berarti memperoleh kecendrungan untuk menerima atau menolak suatu obyek, berdasarkan pnelitian terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna/ berharga (sekap positif) atau tidak berharga/ berguna (sikap negatif).

Belajar sikap dapat berlangsung dengan dua cara :

  • Conditioning menurut pola yang dikembangkan oleh Paplov. yang dapat digambarkan sebagai berikut. Untuk membangkitkan rasa takut seorang anak pada kelinci, Paplov mulai dengan menimbulkan suara keras yang menimbulkan reaksi sepontan.
  • Conditioning menurut pola dibentangkan oleh Skinner (Operant Conditionity). Pola ini mendapat aplikasi yang luas dalam mengelola pengajaran di sekolah dan dalam mendidik siswa, serta dipakai pula dalam belajar sikap.
  • Belajar dari Model (Human Modeling). Salah seorang yang dihormati, dikagumi dan dipercaya oleh anak, menunjukkan tingkah laku itu akan cenderung untuk menirunya dan berbuat yang sama, anak akan semakin cenderung untuk berbuat yang sama, bila model sekaligus mendapat umpan balik dari orang ketiga yang memuji tindakan itu.