Sedimentologi & Aplikasi Sedimentologi

Nah, setelah kemarin kita berbicara banyak tentang Tekstur Batuan di Lapangan dan Klasifikasi Batuan Beku secara Megaskopik, kali ini kita akan membahas Pengertian Sedimentologi dan banyak hal yang berkaitan dengan itu.

Pengertian Sedimentologi

Sedimentologi merupakan ilmu yang mempelajari batuan sedimen dan proses pembentukannya, seperti klasifikasinya, originnya, dan interpretasinya.

Beberapa terminologi yang berkaitan dengan Sedimentologi

  • Sedimen arti harfiahnya adalah endapan, tetapi dalam sedimentologi, sedimen merupakan material lepas hasil rombakan batuan penyusun kerak bumi yang mengalami pengangkutan, selanjutnya terkonsentrasi pada atau dekat permukaan bumi
  • Sedimentasi: digunakan untuk menjelaskan tentang proses akumulasi material sedimen
  • Sedimentografi: ilmu yang mempelajari tentang sedimen secara kuantutatif.
  • Petrologi Batuan Sedimen: ilmu yang mempelajari mengenai batuan sedimen meliputi komposisinya, karakteristiknya, dan origin dari material sedimennya.

Mengapa mempelajari Sedimentologi?

  • Sekitar 75% permukaan bumi ditutupi oleh batuan sedimen.
  • Kebutuhan hidup manusia banyak berhubungan dengan batuan sedimen
  • Banyak mineral atau batuan yang bersifat ekonomis berasosiasi dengan batuan sedimen.
  • Dapat menentukan paleogeografi, paleoklimatologi, paleoenvironment
  • Pengembangan ilmu pengetahuan  Geologi

Hubungan Sedimentologi dengan cabang ilmu Geologi lainnya

Karena luasnya ilmu sedimentologi dan banyak aplikasinya untuk kepentingan manusia, maka banyak cabang ilmu Geologi yang berhubungan erat dengan Sedimentologi antara lain Mineralogi, Petrologi, Stratrigrafi, Geokimia, Paleontologi, Tektonik dan Geologi Sejarah.

Hubungan Sedimentologi dengan ilmu lainnya

Seperti halnya ilmu lainnya, sedimentologi juga berhubungan erat dengan ilmu dasar lainnya. Agar dapat mempelajari sedimentologi dengan baik, maka kita harus memahami ilmu dasar fisika, kimia, dan biologi.

Cabang-Cabang Ilmu Sedimentologi

 Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia, maka ilmu sedimentologipun berkembang pula, sehingga memunculkan bagian-bagian dari ilmu sedimentologi yang kemudian menjadi cabang ilmu tersendiri. Beberapa bagian ilmu sedimentologi yang selanjutnya menjadi disiplin ilmu tersendiri antara lain:

  • Ancient Sedimentology
  • Modern Sedimentology
  • Physical Sedimentology
  • Chemical Sedimentology
  • Coastal Sedimentology
  • Fluvial Sedimentology
  • Marine sedimentology

Proses Pembentukan Sedimen

Batuan asal  ->   proses pelapukan  ->  erosi -> transportasi -> sedimentasi

Batuan Asal  merupakan sumber material penyusun batuan sedimen. Batuan asal batuan sedimen dapat berasal dari:

  1. Batuan Beku: granit, basalt, diorit, andesit, gabro dll
  2. Batuan Sedimen: batupasir, batugamping, batulempung breksi, dll
  3. Batuan Metamorf: marmer, sekis, genes, kuarsit, dll
  4. Batuan Vulkanik: aglomerat, breksi, tufa, dll

Pelapukan

Pelapukan merupakan proses perubahan sifat fisika dan kimia batuan karena interaksinya dengan atmosfer dan hidrosfer. Proses pelapukan merupakan proses awal pembentukan material sedimen. Atuan yang telah mengalami proses pelapukan akan mudah mengalami penguraian, baik sifat fisik maupun kimianya.

Ada dua macam proses pelapukan, yaitu:

  1. Pelapukan fisika, perubahan sifat fiska batuan, menghasilkan material fragmental. Komposisi kimianya tetap.
  2. Pelapukan Kimia, perubahan sifat kimia batuan, menghasikan material terlarut dan  mineral sekunder.

Hasil dari masing-masing proses pelapukan ini akan meghasilkan batuan sedimen yang berbeda

Erosi

            Proses erosi merupakan proses pengikisan batuan oleh aktivitas air terutama air permukaan dan atau angin. Batuan yang sudah mengalami pelapukan akan lebih mudah mengalami erosi. Proses erosi dapat berlangsung secara fisika maupun kimia. Material hasil proses erosi selanjutnya mengalami proses pengangkutan baik oleh angin maupun air.

Transportasi

Transportasi merupakan proses pengangkutan material hasil pengikisan batuan oleh media air atau angin. Proses ini dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat sedimennya, yaitu pengangkutan material sedimen klastik dan material sedimen kimia/terlarut.

Sedimentasi

Material terangkut akan mengendap apabila terjadi penurunan kecepatan aliran. Penurunan kecepatan aliran terjadi pada cekungan-cekungan di permukaan bumi.

Aplikasi sedimentologi

1. Fossil fuel/oil and Gas industries, hampir semua minyak dan gas bumi serta batubara terbentuk pada batuan sedimen.

Beberapa bagian dari sedimentologi yang sangat penting dalam industri minyak dan gas bumi:

Depositional environment => sediment body geometry => reservoir heterogeneity => petrophysics => exploration and production strategy

Transportation processes => hydrodynamics => forward prediction of texture =>reservoir quality & distribution =>exploration and production strategy

Diagenesis/lithification processes => basin fluid-flow & burial history => petroleum system analyses => exploration and production strategy

Depositional environment tends to become a template, no respect on processes-response analyses =>mis-interpretation=> failure in exploration and production strategy

2. Industri Mineral, beberapa mineral bijih terbentuk pada endapan sedimen dengan kondisi lingkungan tertentu.

3. Mineral Industri, beberapa mineral industri yang penting terbentuk dari proses pementukan batuan sedimen, seperti mineral lempung (kaolin, bentonit dsbnya), pasir kuarsa, batugamping

4. Problem keteknikan, konstruksi bendungan, jalan raya, erosi pantai, sedimen transport di kawasan pantai dan pekerjaan teknik lainnya.

5. Eksplorasi keberadaan air tanah