Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Tugas Kelompok. Pada artikel sebelumnya saya telah memberikan pengertian metode tugas kelompok dan cara meningkatkan kualitas pembelajaran, kini kita akan membahas tentang langkah-langkah pelaksanaan metode tugas kelompok. Semoga bermanfaat.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Tugas Kelompok
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode kerja kelompok, yaitu:
a. Menentukan kelompok.
Aspek-aspek kelompok yang perlu dilakukan dalam kerja kelompok yaitu:
- Tujuan, sebelum siswa mengerjakan tugas, seorang guru hendaknya menerangkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu dan harus mengetahui persis bagaimana cara mengerjakannya.
- Tidak mengabaikan asas individual, dimana siswa dalam kelompoknya dapat dipandang sebagai pribadi yang berbeda dari segi kemampuan dan minatnya masing-masing.
- Mempertimbangkan fasilitas yang tersedia atau yang dimiliki. Dimaksudkan untuk memperoleh dan memperbesar peran atau partisipasi siswa dalam kelompoknya.
b. Memberi tugas-tugas kepada kelompok.
Dalam hal ini seorang guru memberikan tugas-tugas pada kelompok masing-masing dan guru juga memberikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas tersebut.
Metode kerja kelompok (gotong royong) ini sesungguhnya amat erat hubungannya dengan metode diskusi. Sebab digunakannya metode ini di dasarkan atas praduga, bahwa suatu problema akan lebih baik dipecahkan dalam suatu kelompok, dari pada hanya dipikirkan oleh seorang saja. Juga, luas dan dalamnya peninjauan terhadap suatu problema akan lebih luas dan mendalam, sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan, oleh karena benar-benar telah dibahas dengan teliti dan ditinjau dari berbagai segi-segi, sesuai dengan pandangan dan pengalaman dari masing-masing kelompok.
Metode kerja kelompok (gotong-royong), tepat digunakan untuk pendidikan matematika, karena memiliki keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut :
- Murid-murid lebih mudah diawasi dan dibimbing, karena di kumpulkan dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dari pada kelas.
- Membina semangat bekerja sama yang sehat.
- Ditinjau dari segi psikologis, bahwa kerja kelompok dapat membangkitkan semangat bersaing yang sehat diantara kelompok-kelompok.
- Pokok-pokok pikiran yang telah diperbincangkan dan dibahas dalam kelompok kecil, akan merupakan pendapat yang lebih matang dan dapat dipertanggungjawabkan, jika dibandingkan buah pikiran sendiri.
- Mempercepat penyelesaian pemecahan suatu problema, karena dipikirkan oleh beberapa orang secara bersama-sama.
Penggunaan metode tugas kelompok agar dapat mencapai sasarannya, guru matematika harus memperhatikan langkah-langkah pelaksanannya sebagai berikut:
- Guru membagi murid-murid ke dalam kelompok-kelompok dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan murid-murid.
- Hendaknya diusahakan, agar jumlah masing-masing anggota kelompok tidak terlalu besar (cukup terdiri dari 4 atau 5 orang).
- Jumlah anggota setiap kelompok hendaknya seimbang dan merata dalam hal perbandingan murid yang pandai, dan yang kurang pandai, pertimbangan anggota pria dan wanita yang lain sebagainnya.
Ulih Bukit Karo-Karo (Hidayat, 2009: 18) menyebutkan bahwa jalannya pengajaran metode tugas kelompok adalah sebagai berikut:
- Guru mengelompokkan siswa. Jumlah kelompok dan jumlah anggota kelompok harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai.
- Guru memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok untuk dipelajari/dikerjakan.
- Siswa (dalam kelompoknya) mempelajari/mengerjakan tugas. Pada waktu siswa sibuk, guru mendatangi kelompok-kelompok baik untuk merangsang maupun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menjaga agar pelajar tetap tertib.
- Guru bersama siswa menilai. Penilaian tidak hanya terhadap hasil yang diperoleh tetapi juga terhadap cara bekerjasama (proses). Penilaian ini perlu pula ditujukan kepada tugas/bahan pelajaran, terhadap kelompok dan terhadap kelas serta terhadap masing-masing pelajar.
Dasar-dasar yang digunakan guru untuk membentuk kelompok antara lain sebagai berikut:
a. Kemampuan.
Siswa yang diperkirakan berkemampuan sama/agak sama dimaksudkan dalam kelompok (kelompok tersendiri). Apabila dalam suatu kelas ada 14 siswa yang berkemampuan sama, maka mereka dikelompokkan menjadi 3 atau 4 kelompok. Apabila perlu, siswa yang berkemampuan berbeda dikelompokkan dalam suatu kelompok.
b. Jenis kelamin.
Anggota-anggota dari suatu kelompok sebaiknya terdiri dari dua jenis kelamin (pria dan wanita). Ini perlu dan baik sebab dalam masyarakat pria dan wanita perlu bekerja sama.
c. Fasilitas.
Buku pelajaran dan alat praktikum tidak mencukupi, maka pelajaran di kelompok-kelompokkan; kelompok tertentu menerima pelajaran dengan membaca atau mengadakan eksperimen sedangkan kelompok yang lain menerima informasi-informasi dari guru. Kelompok-kelompok ini akan saling berganti menerima informasi atau mengadakan percobaan.
d. Meningkatkan partisipasi/menggiatkan pelajaran.
Apabila partisipasi dari pelajaran hendak diwujudkan maka para pelajar itu dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok, dengan demikian siswa akan berpartisiapasi untuk menyelesaikan sebagian dari tugas pokok.
e. Pembagian pekerjaan.
Kelompok yang di dasarkan pada pembagian pekerjaan ini perlu di adakan untuk menyelesaikan bagian-bagian dari bahan pelajaran/tugas yang harus selesai pada waktu yang sama. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Tugas Kelompok.