Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai pengertian pembinaan menurut psikologi, kini kita akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan tersebut. Ini dia faktornya…

1. Psikologi

”Psikologi” berasal dari kata Yunani ”psyche” yang artinya jiwa, dan ”logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejala-gejalanya, proses maupun latar belakangnya. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku individu yang di pengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi tertentu.

Aspek psikis/mental psikologis merupakan masalah terdalam bagi anak yatim, sebab masalah ini menyangkut kepercayaan diri. Adanya hambatan dan tekanan-tekanan yang di sandang oleh anak yatim, seperti orang tua bercerai atau keduanya telah meninggal dunia menyebabkan kemunduran mental psikologis, adanya berbagai jenis penyakit tekanan di bidang perekonomian maupun sosial menyebabkan terjadinya tekanan jiwa, sehingga hilangnya kepercayaan diri pada anak yatim  tersebut. Pembinaan mental psikologis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa kepercayaan diri mereka serta  rasa optimis dalam menata masa depan menjadi lebih baik. Hal ini tentu saja dapat dilakukan oleh psikiater yang memiliki ilmu kejiwaan atau pembina yang memiliki pemahaman tentang kejiwaan seseorang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan

2. Sosial

Sosial merupakan suatu hal yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Dengan tujuan untuk hidup bermasyarakat serta saling memahami kepribadian masing-masing sebagai anggota masyarakat. Dalam lingkungan sosial, manusia adalah makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Keberhasilan dalam memberikan pembinaan sosial kepada anak yatim ditentukan oleh kemampuan mereka dalam melakukan interaksi sosial dengan orang-orang dan teman sebaya yang ada disekitarnya. Serta memiliki sikap terbuka dalam menerima kehadiran orang lain dalam kehidupannya agar memiliki teman untuk saling berbagi.

3. Motivasi

Kata ”motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern. Berawal dari kata ”motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan sangat di rasakan mendesak.

Menurut Suryabrata, S (Djaali, 2008: 101) bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapat suatu tujuan.

Sedangkan menurut Gates, dkk (Djaali, 2008: 101) bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Adanya motivasi dalam diri anak yatim tentu saja mempengaruhi keberhasilan sebuah pembinaan. Dalam hal ini motivasi dapat mendorong anak yatim untuk mengikuti pembinaan yang diberikan kepadanya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan

4. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat yang dimilikinya.

Menurut Slameto (1990: 30) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan dan mengenang berupa kegiatan yang diminati seseorang dan di perhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.

Berdasarkan definisi tentang minat tersebut di atas maka dapat di simpulkan bahwa minat merupakan dari kemampuan psikis yang dapat membangkitkan motivasi terhadap suatu objek. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal yang lainnya, dan dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan