Pengertian Hipertensi | Penyebab Hipertensi. Setelah sebelumnya membahas mengenai pengaruh hipertensi terhadap stroke, maka kali ini kita akan melihat apa pengertian dan penyebab dari hipertensi itu sendiri.
Menurut Kamus Kedokteran Dorland, hipertensi diartikan sebagai tekanan darah arterial yang tetap tinggi; dapat tidak memiliki sebab yang essential, idiopatic, atau primary hypertension.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus dari suatu periode (Udjianti, 2010).
Menurut Ignatavicus (1994) yang dikutip oleh Udjianti (2010) menyatakan bahwa hipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah sistolik ? 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ? 90 mmHg yang terjadi pada seorang klien.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ? 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Jadi hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik-usia. Namun, secara umum, seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik (140/90) mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ? 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Jadi hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik-usia. Namun, secara umum, seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik (140/90) mmHg.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi sering diklasifikasikan menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder, berdasarkan ada tidaknya penyebab yang dapat diidentifikasi. Kebanyakan besar kasus hipertensi tidak diketahui dengan jelas penyebabnya dan disebut hipertensi primer atau esensial. Apabila penyebab hipertensi dapat diketahui dengan jelas disebut hipertensi sekunder.
Hipertensi Primer
Hipertensi primer merupakan 90% dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir telah banyak penelitian untuk mencari etiologinya. Beberapa faktor yang pernah dikemukakan relevan terhadap mekanisme penyebab hipertensi adalah sebagai berikut:
1. Genetik, individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
2. Jenis kelamin dan usia, laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
3. Diet, konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.
4. Berat badan: obesitas (> 25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi (Udjianti, 2010).
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi sekunder, yang didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya, seperti gangguan ginjal atau gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan kontrasepsi oral, coartation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume intravaskular, luka bakar dan stress (Udjianti, 2010). Pengertian Hipertensi | Penyebab Hipertensi
Hipertensi Primer
Hipertensi primer merupakan 90% dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir telah banyak penelitian untuk mencari etiologinya. Beberapa faktor yang pernah dikemukakan relevan terhadap mekanisme penyebab hipertensi adalah sebagai berikut:
1. Genetik, individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
2. Jenis kelamin dan usia, laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
3. Diet, konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.
4. Berat badan: obesitas (> 25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi (Udjianti, 2010).
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi sekunder, yang didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya, seperti gangguan ginjal atau gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan kontrasepsi oral, coartation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume intravaskular, luka bakar dan stress (Udjianti, 2010). Pengertian Hipertensi | Penyebab Hipertensi