Mengenal Sistem Ekskresi Pada Manusia

 

Setelah sebelumnya kita membahas tentang Sistem Ekskresi pada Manusia maka kali ini kita akan kembali melanjutkan artikel tentang pembahasan itu. Bagi Anda yang belum membaca bagian pertama, silakan klik pada link di atas.

Glamerulus. Setiap nefron dimulai dengan suatu kapsul yang disebut “kapsul bawman” yang meliputi glamerulus. Glamerulus adalah suatu jaringan kapiler yang saling beranastomosis yang berasal dari arteriole efferent. Efferent arteriole kemudian memecah diri membentuk sejumlah kapioler, pertubeler yang mengelilingi tubulus.

Khutbah Idul Fitri Terbaru dan SMS Lebaran. Letak kapiler-kapiler grameruli tersebut yaitu diantara dua arteriole mempunyai beberapa tujuan yaitu:

  1. Mempertahankan tekanan hidrostatik yang tinggi, yang penting untuk proses filtrasi
  2. Menyediakan suatu surface area yang luas untuk filtrasi

Membrana Gramerulusrtris

Cairan yang difiltrasi melalui glemerolus kedalam kapsula bawman di sebut cairan filtrat glomeruli dan membran yang dilalui cairan ini disebut membran glomerulasis. Membran ini juga disebut kapiler-kapiler yang lain, tetapi terdapat beberapa sifar spesifik dari membran ini:

  1. Mempunyai 3 lapisan yaitu : Lapisan endothel kapiler, Membrana basalis dan Lapisan epitel (podosit)
  2. Permabilitas membran kapiler glomeruli adalah 100-500 kali lebh besar dari kapiler yang lain selain oleh odax ke 3 sruktur yang disebut diatas, permetabilitas yang tinggi ini juga disebabkan oleh karena endothel kapier glomeruli tersebut mempunyai fenestra (pori) yang lebih besar dan tidak mempunyai diafragma seperti kapiler-kapiler yang lain.

Tubulus

Bagian ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu

1. Tubulus Proximal

Terdiri dari pars konvoluta yang terletak pada korteks dekat glomerulus, dan pars recta yaitu bagian yang lurus yang melalui korteks menuju medula. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa para konvoluta dapat di bagi atas dua bagian secara fungsional yaitu ‘early” dan “late” convoluta segmen sehingga tubulus proximalis dapat dibagi 3 bagian yaitu

  • Carly convoluta segment
  • Late concoluta segment
  • Pars recta

Tubulus proksimalis berfungsi mengadakan rearbsorpsi bahan-bahan dari cairan tubuli. Jadi tubulus proksimalis bertanggung jawab pada proses awal pembentukan filtrat glomeruli. Sebagio contoh kira-kira dua pertiga dari air dan Na yang difiltrasi dan hampir seluruh glukosa dan asam amino akan direabsorpsi pada bagian ini. Asam dan basa organis seperti obat-obatan dan metabolitnya disekresi pada bagian ini. Sel-sel epitel dari tubulus proksimalis disesuaikan untuk proses reabsorpsi dan sekresi ini yaitu:

  • Daerah permukaan luximal yang luas ( diciptakan oleh Brush Border)
  • Daerah permukaan basal yang luas (diciptakan oleh Prosesuss basalis)
  • Banyak mitokondoria untuk menyediakan energi untuk proses transport

2. Lengkungan Henle (loop of Henle)

Terdiri dari descending limb (pars descending)  yaitu bagian yang menuju ke medulla dan ascending limb (pars descending) yaitu bagian yang naik kembali ke korteks.

Ascending limb yang menuju ke korteks yang mengadakan kontrak yang sangat dekat dengan glomerolus, dan daerah ini disebut kubub vaskular (vaskular pole). Bagaian bawah dari lengkung henle (LH) mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis (thin segment), sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segment tebal (thick segment)

Lengkungan henle dimulai pada bagian akhir dari pars recta dimana pada titik ini sel-sel epitel kuboid dari tubulus proksimalis diganti dengan sel epitel yang datar (flat) dan seuamous yang mengandung sedikit nikrovili yang pendek dan sedikit mitokondria. Segmen tubulus ini disebut segmen desendens tipis (thim descending limb) oleh karena lapisan epitel sel sangat datar. Tipis tak berarti bahwa diameter lumen menjadi lebih kecil. Pada nefron kortikal belokan LH yang membentuk ujung dari LH terjadi pada perhubungan (junction) antara zona dalam dan zzona luar dari medula. Sedang pada nefron Jm belokan ini bisa terjadi sejauh ujung dari papila sehingga segmen lengkungann henle mempunyai fungsi reabsorpsi bahan –bahan cairan tubulus dan sekresi bahan di dalam cairan tubulus. Misalnya pada nefron JM 25% air dan Natrium direabsorpsi pada LH, sedang urea ditambahkan kedalam cairan tubulus. Lengkungan henle juga memegang peranan penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urine

3. Nefron distalis

Adalah bagian dari tubulus dimulai dari bagian akhir dari segmen asendens tebal pada daerah korteks sampai keujung papilia. Pada setiap nefron, segmen asendens tebal kan kembali kearah glomerolus pada kutub vaskular yaitu suatu tempat dimana arteriole afferen memasuki glomerolus pada kutub vaskular yaitu satu tempat dimana sarteriole afferen memasuki glomerolus dan arteriole afferen meninggalkan glomerolus. Pada titik kontak ini (kutub vaskular) terdapat suatu struktur khusus yang disebut juxta glomerular apparutar JGA)

Nefron distalis terdiri atas 3 segmen, yaitu: tubulus distalis, tubulus klektivus, dan tubulus/diktus kolektifus. Tubulus kolektivus terdiri pula dari tubulus kolektivus kortikalis, duktus kolektifus medullanis dan duktus kolektivus papilaris

Regulasi Aliran Darah Ginjal Dan Kecepatan Filtrasi Glomeruli

Seperti juga aliran darah yang menuju ke organ-organ tubuh yang lain, aliran darah ginjal diatur oleh perbedaan tekanan arteri-vena disepanjang jaringan vaskuler (tekanan perfusi) dan tekanan pembuluh darah (resistensi vaskular), yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini:

RPB= delta P/R

RPF       = Renal Biood Flow (Aliran Darah ginjal)

Delta P  = Perbedaan tekanan arteri dan vena

R            = Resistensi vaskular

Tekanan perfusi pada pada vaskulatur ginjal dapat dilihat pada gambar 3-6, yang memperhatikan profil tekanan hidrostatik normal dari sirkulasi Renal (kurve A), terlihat bahwa tekanan arteri Renalis adalah sama dengan tekanan pada arteri sismetik lainnya, dengan nilai nirmal rata-rata 45 mmHg. Peningkatan tekanan osmotik kapiler glomerulus akibat filtrasi cairan akan menghambat filtrasi selanjutnya sehingga GFR menurun.

Pengaruh Konstriksi Dan Dilatisi Arteriole

Vasokonstriksi arteriole afferent akan mengakibatkan menurunnya aliran darah ke glomelurus dan juga Pendidikang. Hal ini mengakibatkan penurunan GFR. Sebaliknya dilatasi afferent menyebabkan peningkatan Pendidikang dengan akibat meningkatnya filtrasi glomerulus.

Vasokonstriksi arteriole afferent akan meningkatkan Pendidikang sehingga GFR akan meningkat. Akan tetapi pada saat yang sama terjadi pula penurunan aliran glomerulus sehingga bila kontraksi efferent terlalu hebat maka plasma kan lebih lama pada glomerulus dan mengakibatkan terlalu banyak aliran filtrasi akibatnya pg akan meningkat dan GFR menurun.