Setelah sebelumnya kita telah membahas tuntas mengenai Macam-Macam Pembelajaran Kooperatif, kali ini kita akan melihat tentang bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selamat membaca.
Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Langkah-Langkah | Kegiatan Guru |
Fase-1Menyampaikan tujuan belajar dan memotivasi siswa | Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. |
Fase-2Menyajikan informasi | Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasi atau melalui bahan bacaan. |
Fase-3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar | Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok-kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. |
Fase-4Membimbing kelompok bekerja dan belajar. | Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. |
Fase-5Evaluasi
| Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. |
Fase-6Memberikan penghargaan | Guru menentukan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok. |
(Ibrahim, 2000:10)
Keenam langkah tersebut jika dilaksanakan maka akan terdapat siklus yang tetap dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini. Seperti yang dikemukakan oleh Slavin (1995:287) bahwa STAD terdiri dari suatu komponen yang tetap dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Mengajar
Guru menyajikan materi pelajaran. Penyajian materi ini dapat dengan verbal langsung disampaikan oleh guru atau dapat pula melalui bahan bacaan/teks.
2. Kegiatan kelompok
Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-masing untuk menguasai materi pelajaran atau menyelesaikan tugas.
3. Tes/kuis
Siswa mengerjakan kuis atau penilaian lainnya secara individual.
4. Penghargaan kelompok
Skor kelompok dihitung berdasarkan poin peningkatan kelompok, pemberian sertifikat, laporan berkala kelas, atau papan buletin sebagai penghargaan skor tertinggi kelompok.
Berdasarkan uraian di atas pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki kelebihan (selain kelebihan pembelajaran kooperatif pada umumnya) lebih mudah diterapkan di kelas bagi guru yang baru memulai menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai salah satu strategi pembelajarannya. Hal ini dimungkinkan karena dalam langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD masih memuat langkah pembelajaran konvensional, yaitu guru menyajikan materi. Hal ini sekaligus menjadi kelemahan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, karena dengan demikian dominasi guru masih tampak dalam kegiatan pembelajaran. Namun kelemahan ini dapat direduksi dengan cara guru menyajikan materi dalam bentuk bahan bacaan. Hal ini berarti siswa menjadi lebih aktif . Namun pemberian bahan bacaan masih tetap harus diikuti dengan pemberian penjelasan pada bagian-bagian tertentu. Dengan demikian siswa yang baru memulai mengikuti pembelajaran koopertif akan tahap demi tahap menyesuaikan diri dengan situasi siswa belajar aktif.
Hal penting lain yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah penetapan kelompok beserta anggota-anggotanya. Penetapan anggota kelompok kooperatif dibuat oleh guru sebelum memasuki kegiatan pembelajaran. Pembentukan kelompok didasarkan pada nilai hasil pengukuran sebelumnya (rapor atau tes materi sebelumnya) dengan merangking siswa. Urutan rangking kemudian dibagi dalam empat bagian. Tiap kelompok terdiri dari empat atau lima orang masing-masing dari ke empat bagian tersebut. Akhirnya, penyempurnaan anggota kelompok dilakukan dengan menyeimbangkan jenis kelamin, atnik, dan lainnya.
Keberhasilan kelompok dapat dievaluasi dari kumpulan poin peningkatan tiap kelompok yang disumbangkan oleh anggotanya. Poin peningkatan dihitung dari hasil kuis. Kuis diberikan kepada siswa secara klasikal setelah mereka menyelesaikan tugas kelompok. Pemberian kuis harus dengan alokasi waktu yang cukup bagi siswa untuk dapat menyelesaikannya. Dalam pengerjaan atau penyelesaian soal kuis yakinkan siswa agar bekerja secara individual. Kesempatan ini saatnya mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Langkah 1Menetapkan skor dasar | Setiap siswa diberikan skor dasar berdasarkan skor kuis yang lalu. | |
Langkah 2Menentukan skor kuis terkini | Siswa memperoleh skor untuk kuis yang berkaitan dengan materi terkini. | |
Langkah 3Menentukan skor peningkatan kelompok | Setiap siswa memperoleh poin peningkatan kelompok yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini. | |
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar | 0 poin | |
10 poin hingga 1 poin di bawah skor dasar | 10 poin | |
Skor dasar hingga 10 poin di atas skor dasar | 20 poin | |
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar | 30 poin | |
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) | 30 poin | |
(Arends, 1997:340)
Selain penentuan skor peningkatan kelompok dalam pembelajaran kooperatif juga dihitung poin untuk penghargaan kelompok. Penentuan dan penghargaan kelompok yang dimaksudkan dapat dilihat dari uraian berikut ini :
Langkah 1Penentuan rata-rata skor kelompok | Skor kelompok dihitung dengan menjumlahkan skor peningkatan tiap-tiap angota kelompok tersebut dan membagi dengan banyak anggota dalam kelompok tersebut. |
Langkah 2Penghargaan atas presentase kelompok | Tiap-tiap kelompok menerima suatu sertifikat khusus berdasarkan pada sistem poin berikut ini |
(Ibrahim, 2000:62) | |
Rata-rata kelompok ( ) | Penghargaan |
5 < £ 15 15 < £ 25 25 < £ 30 | Tim baikTim hebatTim super (Ratumanan, 2002:115) |
Semoga bermanfaat ya …