Pencatatan Data Struktur Geologi

Setelah membahas tentang Struktur Geologi pada postingan yang telah lalu,  (kalo sahabat belum baca, silakan baca dulu ya untuk mendapatkan pemahaman yang utuh), sekarang kita akan membahas pencatatan data struktur geologi. Dalam artikel kali ini juga akan dibahas tentang hal-hal yang perlu dicatat dalam buku lapangan.

Pencatatan Data Struktur Geologi

Selain peta dasar, buku lapangan merupakan salah satu elemen terpenting bagi seorang Geologist, oleh karena itu seluruh data-data tentang obyek yang diamati di lapangan seharusnya dapat dipindahkan ke buku lapangan. Penyajian data dalam buku lapangan seharysnya dapat dibaca dan mudah dimengerti oleh orang lain.

Hal-hal yang perlu dicatat dalam buku lapangan adalah sebagai berikut :

  • Tanggal, waktu dan lokasi pengamatan
  • Kondisi dan data singkapan, termasuk pengambilan sampel.
  • Kondisi data struktur geologi yang seharusnya disertai pengukuran.
  • Sketsa singkapan dan kenampakan struktur geologi yang ada.
  • Melakukan interpretasi awal (sementara) mengenai keadaan dan genesa struktur geologi yang terlihat pada suatu singkapan.

Data struktur geologi yang dapat dijumpai di lapangan adalah :

  • Strike/dip, Mengukur perlapisan batuan dengan menggunakan kompas geologi adalah mendasar yang harus diketahui dan dicatat oleh seorang pemeta.

Kedudukan lapisan batuan dapat membantu dalam menafsirkan spakah terdapat suatu gejala perlipatan di daerah pemetaan. Strike/dip dapat digunakan untuk penafsiran jenis lipatan, yang dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, yaitu antiklin, sinklin, monoklin, dan homoklin.

  • Kekar adalah suatu rekahan yang relatif sedikit atau tidak bergeser sama sekali. Data ini menjadi sangat epning untuk menafsirkan mekanisme struktur geologi yang berkembang di daerah pemetaan. Guna menganalisa data kekar maka perlu diperhatikan apakah kekar tersebut terbentuk karena tektonik atatu non tektonik, yang didasarkanb pada pola kekar yang ada. Kekar dapat diklasifikasikan berdasarkan genesanya sebagai berikut :
  • Shear joint
  • Gash joint
  • Release joint

Dalam menganalisa kekar yang digunakan dalam hal ini, diperlukan rangkaian data yang dapat dianalisis secara statistik, sehingga dibutuhkan minimal 30 data pengukuran kedudukan bidang kekar.

  • Sesar, merupakan suatu bidang yang telah mengalami pergerakan. Keadaan ini dapat diamati mengenai gejala-gejala yang diakibatkannya, sedangkan bentuk pergeseran blok yang nyata sult diamati.