Pengertian Filsafat

Pengertian FilsafatFilsafat berasal dari kata falsafah (bahasa Arab) atau filosofi (bahasa Yunani) berarti cnta kebijaksanaan, cinta menggunakan akal budinya atau cinta menggunakan pengalaman dan pengetahuannya secara arif. Karena menggunakan pengalaman dan pengetahuan secara arif dengan akal budi dianggap suatu kebenaran untuk bertindak maka cinta kebijaksanaan juga dianggap cinta akan kebenaran untuk bertindak. Kebijaksanaan dapat berbeda dengan kebijakan. Pada umumnya kebijakan merupakan konsep, asas atau aturan biasanya tertulis untuk melaksanakan kebijaksanaan. Kebenaran dan kebijaksanaan  itu sebetulnya masih relative, karena yang absolute atau definitive ada pada Tuhan.

Adapun pengertian filsafat dari beberapa ahli diantaranya:

Plato

Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli

Aristoteles

Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan).

Hasbullah Bakry

Menurut Bakry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akan manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Al Farabi

Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.

Cabang filsafat tersebut secara singkat adalah sebagai berikut:

  1. Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari aturan atau patokan yang harus ditaati agar orang dapat berpikir dengan tepat, teliti dan teratur untuk mencapai kebenaran.
  2. Epistemology salah satu cabang filsafat yang menyoroti, dari sudut sebab pertama, gejalan pengetahuan dan kesadaran manusia. Apakah pengetahuan itu benar dan terpercaya; apakah tetap dan tidak berubah, atau berubah-ubah saja, ataupun bergerak dan berkembang; dan jika yang terakhir itu keadaannya, lalu ke manakah ia; apakah merupakan masalah pribadi ataukah sejauh mana memasyarakat dan menyejarah. Dalam epistemology diusahakan member jawab atas pertanyaaan kemungkinan pengetahuan, tentang batasannya, tentang asal dan jenis pengetahuan.
  3. Kritik ilmu yang disebut filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat. Dewasa ini filsafat pengetahuan dirasakan semakin penting.
  4. Ontology sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu ‘ada’. Manusia, benda, tumbuh-tumbuhan, binatang adalah suatu pengada, karena itu pengetahuan tentang pengada sejauh mereka ada, disebut ontology. Jadi, metafisika adalah refleksi filsafat kenyataan paling dalam dan paling akhir secara mutlak. Metafisika umum bermaksud mengungkapkan seluruh kenyataan dalam satu visi menurut intinya yang paling mutlak.
  5. Teologi metafisik membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau logos (ilmu) tentang Theos (Tuhan) menurut ajaran agama dan kepercayaan

Kosmologi membicarakan kosmos atau alam semesta tentang hal ihwal dan evolusinya. Filsuf yang berperan antara lain Pitagoras, Plato, Ptolemenus (system edaran benda di langit, bertahan 14 abad) lalu diganti oleh system Copernicus.

  1. Antropologi bersangkutan dengan filsafat manusia mempelajari manusia sebagai manusia; menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang terdalam; sejauh bisa diketahui mulai dengan akal budinya  yang murni. Kajian filsafat manusia adalah manusia yang hidup dalam banyak dimensi. Manusia adalah sekaligus materi dan hidup, badan dan jiwa; ia mempunyai kehendak dan pengertian. Manusia juga seorang  individu, tetapi tidak dapat hidup terlepas dari orang lain. Manusia merupakan tempat bertemunya kebebasan dan keharusan, masa lampau yang tetap dan masa depan yang masih terbuka.
  2. Etika atau filsafat moral. Etika adalah bidang filsafat yang mempelajari tidakan manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak mempersoalkan keadaan dalam kaitannya dengan tujuan hidupnya
  3. Estetika sering juga disebut filsafat keindahan (seni), adalah cabang filsafat yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya, hakikat keindahan yang bersifat jasmani dan rohani. Apa karya seni itu, apa yang disebut indah itu; mengapa objek tertentu atau bidang tertentu sangat menarik untuk manusia? Itulah pertanyaan yang menjadi tugas estetika.
  4. Sejarah filsafat adalah cabang filsafat yang mengajarkan jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap paling penting dalam periode tertentu, dan aliran besar yang menguasai pemikiran selama suatu jaman atau suatu bagian dunia tertentu. Dalam sejarah filsafat lazimnya dibedakan tiga bagian besar, filsafat india, filsafat Cina dan filsafat barat.

Filsafat merupakan suatu forum, tempat atau ajang diskusi yang bebas; tempat mencari hikmat ditengah-tengah ilmu pengetahuan. Filsafat berusaha mendekati masalah mendasar manusia yang harus dianggap secara terbuka, mendalam, sistematis, kritis dan tidak apriori, atau berprasangka, tidak dogmatis dan ideologis, melainkan secara rasional dan argumentative.

Jadi filsafat timbul karena pengalaman sistematis dari pengetahuan. Pengertian pengetahuan juga dapat bermacam-macam antara lain adalah ‘sesuatu yang ada atau dianggap ada’ (lihat pengetahuan).

Pengetahuan dapat berkembang. Pengetahuan yang berkembang terus, kemudian diatur secara sistematis, metodis dengan tujuan tertentu hingga terbentuk ilmu pengetahuan.

Pengetahuan dapat berkembang. Pengetahuan yang berkembang terus, kemudian diatur secara sistematis, metodis dengan tujuan terus tertentu hingga terbentuk ilmu pengetahuan. Selanjutnya ilmu pengetahuan dikaji mendalam sesuai teori pembagian ilmu, menggunakan metode yang digunakan dalam ilmu tertentu untuk menemukan kebenaran dan dasar kepastian serta dikritik untuk memastikan kebenaran hingga terjadilah cabang filsafat yang disebut kritik ilmu atau filsafat ilmu pengetahuan.

Filsafat sering diuraikan dengan kata-kata atau kalimat yang susah dipahami oleh yang baru belajar. Karena itu dalam buku pegangan ini baik untuk filsafat umum sebagai pengenalan.

Pengetahuan, ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan, teknologi serta etika masing-masing ditinjau dari;

  1. Aspek ontology; mempelajari ‘yang ada’ being, what atau who dengan sebenarnya yang dibagi menjadi objek materi dan  objek formal. Objek materi/material yaitu materi yang dipelajari. Objek formal/formal yaitu pendekatan, ‘point of interest’ atau bidang yang dipelajari. Objek forma/formal yaitu pendekatan ‘point of interest’ atau bidang yang dipelajari atas objek materi tersebut
  2. Aspek aksiologi; mempelajari tujuan ‘yang ada’ secara etis untuk apa dan kapan serta;
  3. Aspek epistemology; mempelajari mengapa dan bagaimana teori pembagian ilmu tertentu, cara atau metode dan system yang digunakan untuk mencapai ‘yang ada’ tadi secara etis dan benar.